Selasa, 03 Juli 2012 | 18:00
Tidak strategis juga bagi Ical untuk menggaet Ibas
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Partai Golkar dinilai hanya memanfaatkan nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, sebagai bagian dari strategi pencitraan, pasca penetapan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden.
"Itu strategi untuk mendapat perhatian publik dan Cikeas saja. Ical tentu tak mau main-main mencari nama cawapres," kata pengamat olitik dari Charta Politika, Arya Fernandez, di Jakarta, Selasa (3/7).
Seperti diketahui, Ibas menjadi salah satu dari lima cawapres yang potensial digarap Golkar sebagai pendamping Ical di 2014.
Lebih lanjut, Arya menilai semuanya juga tahu bahwa tidak strategis juga bagi Ical untuk menggaet Ibas.
Pasalnya, Ibas masih belum matang dari sisi pengalaman politik, serta secara ketokohan figur Ibas belum dikenal di level nasional.
"Jadi ini supaya Ical mendapatkan pemberitaan di media massa saja. Selain itu ini demi mendelegitimasi sejumlah nama yang sebelumnya pernah digadang-gadang Partai Demokrat untuk capres atau cawapres seperti Djoko Suyanto, Pramono Edhie Wibowo, Anas Urbaningrum, dan lain-lain," beber dia.''(*)
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Partai Golkar dinilai hanya memanfaatkan nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, sebagai bagian dari strategi pencitraan, pasca penetapan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden.
"Itu strategi untuk mendapat perhatian publik dan Cikeas saja. Ical tentu tak mau main-main mencari nama cawapres," kata pengamat olitik dari Charta Politika, Arya Fernandez, di Jakarta, Selasa (3/7).
Seperti diketahui, Ibas menjadi salah satu dari lima cawapres yang potensial digarap Golkar sebagai pendamping Ical di 2014.
Lebih lanjut, Arya menilai semuanya juga tahu bahwa tidak strategis juga bagi Ical untuk menggaet Ibas.
Pasalnya, Ibas masih belum matang dari sisi pengalaman politik, serta secara ketokohan figur Ibas belum dikenal di level nasional.
"Jadi ini supaya Ical mendapatkan pemberitaan di media massa saja. Selain itu ini demi mendelegitimasi sejumlah nama yang sebelumnya pernah digadang-gadang Partai Demokrat untuk capres atau cawapres seperti Djoko Suyanto, Pramono Edhie Wibowo, Anas Urbaningrum, dan lain-lain," beber dia.''(*)
Golkar Heran Wacana Ibas Jadi Cawapres Dinilai Negatif
Selasa, 03 Juli 2012 | 13:14
Kalau sekarang kami dianggap mendompleng itu keliru sekali
Wakil Sekjen Partai Golkar, Nurul Arifin, menggatakan wacana pencalonan Edhie Baskoro Yudhoyono, menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dinilai positif oleh partainya.
Bahkan mereka berharap, mendapat persepsi positif dari masyarakat.
"Kami juga heran apa yang kami inisiasi ini mendapat respon negatif, sesungguhnya yang kami usulkan positif. Tapi kalau negatif saya enggak tahu, kalau kami sih positif," kata Nurul Arifin di gedung Parlemen, Senayan, Selasa (3/7).
Wacana soal menggaet Ibas itu pun, kata dia, tidak untuk mendompleng nama putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat ini menjadi sekjen partai Demokrat.
"Kalau sekarang kami dianggap mendompleng itu keliru sekali, tidak seperti itu (mendompleng) itu pun Golkar sudah punya nama," kata Nurul lagi.
Golkar, menurutnya, punya kriteria untuk menentukan calon wakil presiden. Yang dipertimbangkan antara lain, mulai dari karakter, etnis hingga kecocokan dengan figur Ical yang diusung partai itu menjadi calon presiden.
"Ini juga semua tergantung Demokrat, apa Demokrat mau berkoalisi dengan Golkar," tutupnya.''(*)
Ibas Bakal Tolak Jadi RI 2
Selasa, 03 Juli 2012 | 17:31
Partai Demokrat hanya tertarik pada posisi calon presiden, bukan menjadi orang nomor dua.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, mengatakan wacana Aburizal Bakrie atau Ical mempertimbangkan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas sebagai salah satu calon wakil presiden (cawapres) adalah strategi politik.
Partai Demokrat hanya tertarik pada posisi calon presiden, bukan menjadi orang nomor dua. Pun soal pencalonan presiden baru akan dibicarakan partai itu pada tahun depan.
"Kalau pun Ical atau Golkar melirik Ibas, itu strategi politik karena demokrat saat ini tidak pada posisi cawapres," kata Max di komplek Parlemen, Senayan, Selasa (3/7).
Menurut Max, Ibas kemungkinan besar menolak tawaran itu. Apalgi SBY sudah menyatakan anggota keluarganya tidak maju dalam pemilihan presiden mendatang.
"Saya kira terserahlah mereka tapi yang jelas kami taat pada komitmen," kata Max.
Wacana Ibas sebagai calon presiden ini tak berpengaruh apapun bagi partainya. Demokrat kata dia memiliki cara sendiri mempersiapan calon presiden dan wakilnya.
"PD pemenang Pemilu dan partai terbesar tidak akan pernah menampilkan calon wakil presiden tapi calon presiden," kata Max.''(din/jar)
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, mengatakan wacana Aburizal Bakrie atau Ical mempertimbangkan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas sebagai salah satu calon wakil presiden (cawapres) adalah strategi politik.
Partai Demokrat hanya tertarik pada posisi calon presiden, bukan menjadi orang nomor dua. Pun soal pencalonan presiden baru akan dibicarakan partai itu pada tahun depan.
"Kalau pun Ical atau Golkar melirik Ibas, itu strategi politik karena demokrat saat ini tidak pada posisi cawapres," kata Max di komplek Parlemen, Senayan, Selasa (3/7).
Menurut Max, Ibas kemungkinan besar menolak tawaran itu. Apalgi SBY sudah menyatakan anggota keluarganya tidak maju dalam pemilihan presiden mendatang.
"Saya kira terserahlah mereka tapi yang jelas kami taat pada komitmen," kata Max.
Wacana Ibas sebagai calon presiden ini tak berpengaruh apapun bagi partainya. Demokrat kata dia memiliki cara sendiri mempersiapan calon presiden dan wakilnya.
"PD pemenang Pemilu dan partai terbesar tidak akan pernah menampilkan calon wakil presiden tapi calon presiden," kata Max.''(din/jar)
0 komentar:
Posting Komentar