Prabowo Subianto bisa saja dipasangkan dengan Puan Maharani.
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Keberhasilan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra mengusung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memenangi Pemilu Kada DKI 2012 putaran pertama 11 Juli 2012, menjadi cerminan meningkatnya pamor kedua partai tersebut.

Diprediksi dengan kemenangan pasangan ini dalam Pemilu Kada DKI Jakarta, akan membuat posisi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo sebagai kuda hitam dalam pemilihan presiden (pilpres) 2014.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit menegaskan terdapat peluang besar bagi Prabowo untuk maju dalam kancah pencalonan presiden pada tahun 2014 mendatang.

"Bisa saja Prabowo menjadi kuda hitam dalam pilpres nanti. Peluangnya cukup besar. Namun semuanya itu tergantung dari koalisi Gerindra, partai yang dipimpin Prabowo dengan PDIP. Kalau PDIP bersedia berkoalisi dengan Prabowo dengan menggandengkannya bersama Puan Maharani, amat memungkinkan Prabowo jadi kuda hitam dalam pilpres mendatang," kata Arbi yang diterima BRN, Senin (16/7).

Menurutnya, hasil Pemilu Kada DKI Jakarta putaran pertama sudah bisa mencerminkan peta kekuatan politik pada pilpres mendatang.

Arbi menilai hal itu sudah terlihat pamor Partai Demokrat semakin merosot, sedangkan pamor PDIP sedang meningkat cukup tajam. Sementara Partai Golkar yang dalam survei nasional meningkat kepercayaan masyarakatnya terhadap partai tersebut, tetapi justru di pemilu kada kali ini hanya memperoleh 4%.

"Dengan fakta di lapangan seperti itu, ada kemungkinan besar dalam pilpres nanti PDIP akan memimpin dalam pencalonan presiden. Karena itu, kalau Prabowo ingin terpilih, dia harus berkoalisi dengan partai banteng moncong putih," ujarnya.

Adapun, kemenangan Jokowi dalam pemilu kada DKI tidak bisa menjadi representatif kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014. Sebab, pemilih Jokowi lebih banyak dari kader dan simpatisan PDIP daripada pemilih dari partai Gerindra.

"Gerindra itu hanya dibelakang layar. Tidak ada tokoh dalam partai itu yang sudah teruji kemampuannya," tukas Arbi.

Sinyal Prabowo bakal mempertimbangkan Puan sebagai pasangannya untuk Pilpres 2014 sudah terlihat saat peringatan Pancasila 1 Juni, mereka saling memuji di forum tersebut..''(din/jar/c3)