KESEHATAN

5 Manfaat Aerobik Bagi Kebugaran Seks

Ilustrasi pasangan sedang olahraga di alam pedesaan.
Ilustrasi pasangan sedang olahraga di alam pedesaan.
Melancarkan aliran darah sehingga tubuh Anda jadi bergairah, sensitif dan mudah terangsang.

Latihan aerobik adalah jenis gerak badan yang membuat jantung memompa dan meningkatkan asupan oksigen.

Pakar gaya hidup sehat, dr Phaidon L Toruan MM, mengatakan, aktivitas aerobik, seperti senam, bersepeda, jalan kaki, berenang, sepakbola, tak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga bisa membantu kebugaran seks.

Berikut adalah beberapa alasan logisnya yang dipaparkan oleh dokter yang menjadi corporate health trainer ini.

Melancarkan aliran darah ke genital
Pada lelaki aliran darah yang lancar ke genital akan memengaruhi kekerasan ereksi. Sedangkan pada perempuan menyebabkan area genital, payudara, vagina, klitoris, menjadi sensitif dan lebih mudah terangsang.

Melancarkan darah ke otak
Lancarnya aliran darah ke otak dapat merangsang produksi hormon phenyl ethyl amine, hormon cinta pada pandangan pertama. Dampaknya, kata Phaidon, saat Anda berolahraga dengan pasangan, bisa merasakan semakin jatuh cinta.

Produksi hormon endorphine meningkat
Hormon yang memberi efek menyenangkan (bahagia) ini, membuat orang terutama perempuan menjadi relaks. Perasaan ini membuat mood perempuan untuk berhubungan seks jadi meningkat.

Membakar lemak secara langsung
Lemak adalah produsen hormon estrogen yang bernama estradiol. Kelebihan hormon ini akibat kelebihan lemak baik pada lelaki dan perempuan dapat menurunkan libido. Membakar lemak dengan olahraga akan membantu rasio hormon testostoern dan estrogen menjadi optimal

Melatih stamina
Ketika kapasitas paru-paru, dan sistem pembuluh darah  dilatih, maka stamina dalam berhubungan seks akan membaik seiring semakin bugarnya seseorang.

Jadi, tunggu apalagi? Lakukan aktivitas aerobik secara teratur, agar tubuh sehat dan gairah seks pun kian membara.''(*)

Stres Bisa Sebabkan Alzheimer dan Demensia

Stres penyebab berbagai masalah
Stres penyebab berbagai masalah.
Risiko ini bisa Anda alami bila mengalami stres kronis.

Para ilmuwan dari University of Kuopio di Finlandia menemukan, bahwa efek jangka panjang dari stres dapat menjadi penyebab terbesar munculnya penyakit Alzheimer bahkan demensia.

Mereka kini sedang menyelidiki lebih jauh keterkaitan antara stres dengan kedua penyakit tersebut, dan berharap temuannya bisa mengarah pada pengobatan obat baru untuk melawan penyakit tersebut.

Para ilmuwan mengatakan, bahwa saat mengalami stres, tekanan darah meningkat akibat jantung  berdetak lebih cepat, dan tingkat hormon kortisol (hormon penyebab stres) dalam aliran darah juga meningkat.

Mereka sangat percaya kortisol yang masuk ke dalam otak bisa merusak sel otak yang sehat.  Bila kondisi tersebut terus-menerus berlangsung, maka bisa menyebabkan Alzheimer.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan Finlandia juga menemukan, bahwa pasien dengan tekanan darah tinggi dan kadar kortisol tinggi, lebih dari tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan Alzheimer daripada mereka yang tidak stres.

Profesor Clive Holmes di University of Southampton, yang memimpin penelitian baru, mengatakan, timnya kini sedang meneliti lebih jauh untuk memahami bagaimana hormon tersebut bisa menjadi faktor risiko untuk pengembangan Alzheimer.

Menurutnya duka cita atau pengalaman traumatis, bahkan mungkin pindah rumah, juga bisa merupakan faktor potensial. Penelitian ini, lanjut dia, merupakan tahap pertama dalam mengembangkan cara-cara yang melibatkan perawatan psikologis atau obat untuk melawan penyakit tersebut.

"Kami melihat dua aspek yang dapat menghilangkan stres -- fisik dan psikologis --, serta respons tubuh terhadap pengalaman tak menyenangkan atau traumatis tersebut,” imbuhnya.

Studi ini memonitor 140 orang berusia di atas 50 tahun dengan masalah memori ringan lebih dari 18 bulan. Mereka dinilai untuk tingkat stres dan setiap gerakan dari gangguan kognitif ringan hingga demensia. Sekitar 60 persen dari mereka dengan gangguan ini terus mengembangkan Alzheimer.

Manajer penelitian dari Alzheimer Society, Anne Corbett mengatakan, studi ini akan melihat  peran stres kronis dalam perkembangan dari pemikiran ringan hingga masalah memori - kognitif ringan - untuk penyakit Alzheimer.

"Kami merasa ini adalah area yang penting dari penelitian yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Hasil penelitian ini dapat memberikan petunjuk pada pengobatan baru atau cara yang lebih baik mengelola kondisi tersebut,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Corbett, hasil penelitian tersebut juga akan bermanfaat untuk memahami bagaimana cara untuk mengatasi stres untuk mengurangi risiko Alzheimer.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa stres yang dialami perempuan paruh baya adalah 65 persen lebih mungkin mengembangkan demensia.

Para ilmuwan di Universitas Gothenberg di Swedia menemukan, mereka yang mengeluh stres secara berulang termasuk masalah iritasi, kecemasan atau tidur secara bermakna lebih mungkin mengembangkan demensia di usia tua dibandingkan dengan mereka yang terbebas dari kekhawatiran tersebut.

Sebagai bagian dari studi baru, para peneliti akan melacak tingkat para relawan kortisol, yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai respons terhadap stres kronis. Sejumlah penyakit yang diketahui berkembang lebih awal atau diperburuk oleh stres kronis termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker dan multiple sclerosis.

Stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang meningkatkan risiko serangan jantung, karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh. Tak hanya itu, kolesterol juga terkait dengan kondisi tersebut karena merupakan produk sampingan dari kortisol.

Dr Simon Ridley, kepala penelitian di Alzheimer Research UK, mengatakan: "Memahami faktor risiko untuk Alzheimer dapat memberikan satu bagian dari teka-teki yang perlu kita ambil lebih dekat kepada pengobatan yang dapat menghentikan penyakit tersebut."(*)

Perokok Pasif Rentan Alami Diabetes

Ada kaitan pada jumlah penderita diabetes dengan jumlah perokok pasif.
Eksposur terhadap asap rokok bisa meningkatkan risiko obesitas pada orang dewasa, begitu kata sebuah studi yang dilangsungkan US National Health and Nutrition Examination Survey antara tahun 2001-2006.

Konklusi ini didapat dari merangkum data sekitar 6.300 orang dewasa yang membandingkan antara perokok pasif dan tidak, serta membandingkan indeks massa tubuhnya.

Dibanding non perokok, orang yang merupakan perokok pasif juga memiliki resistensi insulin (yang bisa mengarah pada diabetes tipe 2), level gula darah usai puasa yang tinggi, serta hemoglobin tinggi (kadar gula darah lebih dari 3 bulan).

Hasil studi mengungkap, jumlah orang yang mengalami masalah diabetes tak jauh dari jumlah orang yang merupakan perokok pasif dan perokok aktif, dan keduanya memiliki tingkat hemoglobin A1c yang lebih tinggi ketimbang non perokok. Namun, orang yang baru merokok memiliki BMI lebih rendah ketimbang non perokok.

Kesimpulan penelitian ini dipresentasikan di pertemuan medis dan masih berupa tinjauan awal, dan masih butuh penelitian lebih lanjut.

Meski begitu, studi ini sudah melihat adanya hubungan antara perokok pasif dengan obesitas dan risiko diabetes tipe 2, sayangnya, belum ditemui persis hubungan penyebab-efeknya.

"Hubungan antara perokok pasif dengan diabetes tipe 2 dalam riset ini bukan akibat obesitas," kata salah satu penulis studi ini, dr Theodore Friedman, kepala departemen pengobatan internal di Charles R Drew University di LA, AS.

"Masih dibutuhkan lebih banyak studi untuk mengukuhkan apakah memang benar perokok pasif akan mengalami diabetes. Namun memang dibutuhkan lebih banyak upaya untuk mengurangi asap rokok yang menyebabkan perokok pasif mengalami beragam masalah," kata Friedman lagi.''(*)

Terlalu Banyak Anak, Penyebab Utama Kematian Ibu

Sebanyak 11,8 persen menurut hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia, tahun 2010.
Terlalu banyak anak menjadi penyebab utama kematian ibu melahirkan.

Demikian yang dikemukakan oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Kusnadi.

"Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2010, menempatkan faktor terlalu banyak anak sebagai penyebab kematian ibu sebanyak 11,8 persen, dan terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak 2,6 persen, terlalu dekat (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun), 1,8 persen," katanya di Kupang, Rabu (27/6).

Ia mengatakan hal itu terkait faktor penyebab tingginya angka kematian ibu di NTT, dan upaya pemerintah pusat memotivasi daerah untuk mencegah ancaman ini, dengan memberikan penghargaan pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2012 oleh Wakil Presiden.

Selain faktor penyebab terlalu banyak, terlalu muda dan terlalu dekat, faktor lain yang ikut memberi andil terhadap kematian ibu adalah tiga "Terlambat" yaitu: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk, dan terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.

Jadi terjadinya kematian ibu terkait dengan faktor penyebab langsung dan penyebab tidak langsung, seperti perdarahan, eklampsia, dan infeksi.

Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu, karena masih banyaknya kasus tiga “Terlambat” dan empat “Terlalu”, yang terkait dengan faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi.

Hasil Riskesdas juga menunjukkan, bahwa cakupan program kesehatan ibu dan reproduksi umumnya rendah pada ibu-ibu di pedesaan dengan tingkat pendidikan dan ekonomi rendah.

Secara umum, katanya, posisi perempuan juga masih relatif kurang menguntungkan sebagai pengambil keputusan dalam mencari pertolongan untuk dirinya sendiri dan anaknya.

"Ada budaya dan kepercayaan di daerah tertentu yang tidak mendukung kesehatan ibu dan anak. Rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi keluarga berpengaruh terhadap masih banyaknya kasus tiga Terlambat dan empat Terlalu, yang pada akhirnya terkait dengan kematian ibu dan bayi," katanya.

Dia menyebut, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sudah berhasil diturunkan secara signifikan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 (SDKI 1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007).

"Hasil survei 2010 menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk di Provinsi NTT hingga akhir 2011 diperkirakan mencapai 100.000 jiwa/tahun," katanya.

Sesuai target MDGs, AKI harus diturunkan sampai 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk dapat mencapai target MDGs, diperlukan terobosan dan upaya keras dari seluruh pihak, baik Pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat.''(*)

Perempuan dan Alkohol, Fakta Bukan Mitos

Ilustrasi perempuan dan alkohol
Ilustrasi perempuan dan alkohol.
Perhatian ladies, jangan langsung menyikat gigi setelah minum

Alkohol bagi lelaki maupun perempuan punya efek yang buruk untuk kesehatan jika terlalu banyak dikonsumsi. Macam-macam penyakit mulai dari kanker, tekanan darah tinggi, hingga lever berhubungan dengan tingkat konsumsi alkohol berlebih.

Tetapi sebaliknya, konsumsi alkohol dalam jumlah proporsional justru bisa membuat sehat. Contohnya, alkohol bisa menambah jumlah HDL atau kolesterol baik dan mengurangi level LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh, menekan resiko stroke dan serangan jantung.

Tetapi khusus untuk perempuan, seperti yang ditemukan dalam penelitian di Denmark, konsumsi alkohol berlebih sangat berbahaya bagi mereka yang sedang hamil. Tetapi sedikit dosis alkohol justru akan berefek positif bagi si kecil di dalam kandungan.

Nah, dari pada terjebak dalam mitos dan prasangka, berikut adalah sejumlah fakta yang akan menjelaskan hubungan antara perempuan dan alkohol menurut sejumlah ahli yang dikumpulkan oleh Daily Mail:

1. Ya, perempuan lebih cepat mabuk ketimbang lelaki
Kecendrungan itu tidak ada hubungannya dengan hormon, tetapi karena perempuan mempunyai lebih sedikit air di dalam tubuh ketimbang lelaki. Akibatnya alkohol yang masuk ke dalam darah lebih sukar larut ketimbang pada lelaki.

"Faktor lain adalah karena sel hati perempuan punya lebih sedikit enzim yang bisa mengurai alkohol, sehingga alkohol berada dalam darah lebih lama," kata Professor Sir Ian Gilmore, pakar alkohol dari Royal College of Physicians.

2. Akibatnya, perempuan lebih sering mengalami "hangover"
Alkohol, yang adalah racun, lebh banyak terkonsentrasi dalam darah perempuan. Itulah alasannya mengapa perempuan lebih berpeluang mengalami nyeri kepala di pagi hari setelah mengonsumsi alkohol berlebih di malam harinya.

"Sakit kepala di pagi harinya disebabkan oleh efek dehidrasi alkohol ketika membran otak menyusut," kata Katherine Brown dari Institute of Alcohol Studies.

3. Alkohol bertanggung jawab dalam satu dari lima kasus kanker payudara
Bahkan satu unit alkohol (dalam standar Inggris kira-kira 10 mililiter) perhari akan meningkatkan resiko kanker payudara sebesar 10 persen, demikian hasil penelitian di Skotlandia.

"Salah satu teori mengatakan alkohol bis mempengaruhi tingkat hormon oestrogen di dalam tubuh, hormon itu diketahui bisa mendorong pertumbuhan sejumlah tipe sel kanker payudara," kata Carolyn Rogers, spesialis perawatan kanker pada Breast Cancer Care.

Tetapi alkohol tidak termasuk dalam tiga faktor utama kanker payudara - yakni usia, gender, dan sejarah penyakit itu dalam keluarga.

Apakah itu berarti perempuan harus berhenti sama sekali mengonsumsi alkohol? Profesor Michael Baum, seorang onkologis ternama Inggris dari University College London mengatakan: Tidak.

"Alkohol berlebihan akan meningkatkan resiko kanker payudara pada semua kelompok resiko, tetapi saya tidak akan menakut-nakuti perempuan agar mereka berpantang alkohol, tetapi sebaiknya untuk meminum teratur - tidak lebih dari tujuh unit seminggu," anjur Baum.

4. Alkohol baik untuk jantung, tetapi hanya untuk perempuan post-menopause
Alkohol memang bagus untuk jantung, tetapi itu hanya berlaku untuk lelaki usia menengah dan perempuan yang telah mencapai menopause.

"Sejumlah studi menunjukan bahwa perempuan berusia lanjut bisa memperoleh perlindungan dari serangan jantung jika mereka mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit - sekali sehari atau kurang," kata Sir Ian.

Alkohol juga ditemukan bisa mengurangi resiko diabetes tipe 2 pada perempuan berusia menengah, seperti yang ditemukan oleh para peneliti dari Harvard School of Public Health, karena alkohol bisa mengurangi level gula dalam darah.

5. Alkohol bisa menambah lemak di sekitar perut perempuan
Sebuah penelitian dari University College London pada 2009 menunjukan bahwa perempuan yang biasa menghabiskan lebih dari sebotol anggur dalam keadaan duduk maka ukuran pinggangnya akan bertambah sebanyak empat inci dalam waktu tiga tahun - pada lelaki yang punya kebiasaan yang sama hanya akan bertambah dua inci.

6. Perhatian, jangan langsung menyikat gigi setelah minum!
Mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan gigi, demikian pendapat Dr. Mervyn Druian, direktur London Centre for Cosmetic Dentistry.

"Bukan hanya karena alkohol mengandung gula ... tetapi mengandung asam yang bisa merusak enamel gigi," kata Druian.

Anggur putih lebih asam ketimbang anggur merah. Menurutnya tidak ada alasan medis mengapa perempuan lebih beresiko mengalami kerusakan gigi akibat alkohol, hanya saja perempuan lebih cenderung menyikat gigi sehabis minum ketimbang lelaki.

"Kebiasaan ini sangat merusak karena asam melembutkan enamel. Saya mengerti banyak perempuan yang ingin menyembunyikan fakta bahwa mereka baru saja minum," ujar Druian.

"Paling baik adalah mengonsumsi minuman beralkohol sambil makan karena gerakan mengunyah akan merangsang produksi saliva yang bisa mengembalikan pH di dalam mulut," pungkas dia.

7. Perempuan hamil dan alkohol
Kementerian Kesehatan Inggris mengajurkan agar perempuan dengan usia kehamilan di atas 12 minggu jangan mengonsumsi alkohol sama sekali.

Tetapi anjuran itu ditantang oleh temuan peneliti di Denmar yang mengatakan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah moderat - sekitar satu unit alkohol sehari - tidak akan membahayakan bayi di dalam kandungan.

Tetapi temuan ilmuwan Denmark itu kontras dengan hasil penelitian yang melibatkan 1600 anak di AS. Penelitian itu menunjukan bahwa anak-anak di bawah usia lima tahun yang lahir dari ibu yang mengonsumsi alkohol - meski dalam jumlah sedikit - cenderung lebih banyak mengalami masalah dalam pertumbuhan.

Tetapi yang ditekankan adalah perempuan yang hamil muda - di bawah 12 pekan - dan ingin kehamilannya terjaga sebaiknya berpantang alkohol.

"Akan tetapi, bagi mereka yang ingin mengonsumsi alkohol, penelitian terbaru menunjukan bahwa satu atau dua unit alkohol perminggu masih bisa diterima bagi kehamilan di atas usia 12 minggu," kata Patrick O'Brien dari University College Hospital, London.''(*)

Tidur Bisa Mempertajam Ingatan

Tidur bisa memperkuat ingatan
Tidur bisa memperkuat ingatan (sumber: bizhat)
Terutama ingatan tentang hal-hal yang pernah dipelajari.

Sebuah penelitian baru memperlihatkan bahwa stimulasi eksternal selama tidur bisa membantu memperkuat ingatan dan bisa membantu untuk belajar.

Para peneliti dari Universitas Northwestern mencatat bahwa stimulasi tertentu bisa memperkuat apa yang telah dipelajari orang, namun tidak membantu untuk memperoleh keterampilan baru.

“Perbedaan kritisnya adalah bahwa riset kami memperlihatkan bahwa ingatan memperkuat apa yang telah Anda pelajari. Ketimbang mempelajari sesuatu yang baru saat tidur, kami bicara tentang meningkatkan ingatan yang ada dengan mengaktivasi kembali informasi yang telah didapatkan,” ujar peneliti, Paul Reber, profesor psikologi di Northwestern.

Dalam penelitian itu, peneliti mengajari partisipan bagaimana memaindak dua nada musikal dengan menekan sejumlah kunci di waktu-waktu tertentu. Setelah mereka mempelajari bagaimana memainkan nada yang dihasilkan secara artifisial, partisipan tidur selama 90 menit. Saat mereka tidur, hanya satu lagu yang dimainkan. Musik yang lebih dimainkan selama tidur dalam gelombang rendah, sebuah tahapan tidur yang berhubungan dengan penyimpanan ingatan.

Ketika para partisipan tidur, para peneliti merekam aktivitas otak elektrik mereka menggunakan electroencephalography. Setelah mereka bangun, partisipan membuat kesalahan lebih sedikit ketika memainkan nada yang didengarkan saat mereka tidur daripada lagu yang tidak diperdengarkan.

“Hasil riset kami memperluas riset sebelumnya dengan memperlihatkan bahwa stimulasi eksternal selama tidur bisa mempengaruhi kemampuan kompleks,” kata peneliti senior penelitian ini, Ken Paller, profesor psikologi di Weinberg College of Arts and Sciences di Northwestern.

“Kami juga menemukan bahwa sinyal elektrofisiologis selama tidur berkorelasi dengan perluasan ingatan,” ujar pemimpin penelitian ini, James Antony, dari Interdepartmental Neuroscience Program di Northwestern.

Para peneliti menyatakan mereka tengah menginvestigasi bagaimana temuan mereka bisa diaplikasikan ke tipe-tipe belajar lainnya misalnya mempelajari bahasa asing. Mereka mencatat bahwa riset mereka juga bisa merujuk ke penelitian lebih lanjut tentang pemrosesan ingatan berdasarkan tidur melibatkan tipe-tipe kemampuan, kebiasaan, dan perilaku.
Penelitian ini dimuat di jurnal Nature Neuroscience pada 24 Juni. ''(*)

Olahraga Tingkat Sedang Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara

Ilustrasi perempuan olahraga berjalan kaki.
Ilustrasi perempuan olahraga berjalan kaki. (sumber: Visualphotos)
Perempuan yang berolahraga secara rutin tak hanya menyehatkan tubuh, tetapi sekaligus mengurangi risiko kanker payudara sekitar 30 persen.

Konklusi di atas didapatkan oleh sekelompok peneliti dari University of North Carolina Gillings School of Global Public Health, di Chapel Hill, AS.

"Studi kami menunjukkan, aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan bersifat rekreasional bisa memotong risiko kanker payudara," kata Lauren McCullough, pemimpin penelitian ini.

Lebih penting lagi, kata McCullough, timnya juga menemukan adanya pengurangan risiko kanker payudara pada perempuan yang rutin berolahraga setelah memasuki masa menopause. Ini sangat penting mengingat usia lanjut adalah salah satu faktor kanker payudara.

Untuk studi ini, tim McCullough mengumpulkan data dari setidaknya 1.500 perempuan dengan kanker payudara dan sejumlah yang sama perempuan yang tak mengalami masalah kanker payudara.

Ditemukan, perempuan yang rutin berolahraga sebelum atau saat menopause mengalami pengurangan risiko mengalami kanker payudara.

Perempuan yang paling banyak mengalami pengurangan risiko kanker payudara adalah yang berolahraga setidaknya 10-19 jam per minggu. Jumlah pengurangannya bisa mencapai 30 persen.

Meski ditekankan penelitian ini, berapa lama pun berolahraga tetap berpengaruh baik pada pengurangan risiko kanker payudara.

Namun McCullough dan timnya belum menemukan jalur hubungan antara olahraga dengan pengurangan risiko kanker payudara.

Sudah diketahui sejak lama, menjaga ukuran berat badan normal terasosiasi dengan pengurangan risiko kanker payudara.

"Diperkirakan, pengurangan lemak tubuh bisa mengurangi eksposur terhadap sirkulasi hormon, faktor pertumbuhan, dan pro-peradangan, yang kesemuanya terhubung dengan risiko kanker payudara," katanya lagi.

Mekanisme lain menyangkut peningkatan respon imun tubuh yang meningkat, kapasitas antioksidan, serta perbaikan DNA, tambahnya.

Salah satu ahli percaya, mencoba mengurangi risiko kanker payudara berarti menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan.

"Ada makin banyak bukti yang menunjukkan, perempuan bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara dan kanker-kanker jenis lain dengan memodifikasi gaya hidup mereka," jelas dr Stephanie Bernik, kepala bedah onkologi di Lenox Hill Hospital, NY, AS.

Perempuan yang rutin berolahraga cenderung menjalani pola hidup sehat, menjaga asupan, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi alkohol.

"Sulit untuk menaruh penghargaannya hanya kepada olahraga. Karena tentu ada pengaruh pula dari upaya menjaga gaya hidup sehat. Bila Anda menjaga gaya hidup sehat, maka risiko kanker Anda pun akan menurun," jelas Bernik. ''(*)
Survei: Soal Kepuasan Seks, Indonesia Termasuk yang Tertinggi
Ilustrasi hubungan antara pasangan
Ilustrasi hubungan antara pasangan (sumber: onearabvegan)
85 persen orang Indonesia mengaku puas dengan kehidupan seksnya.

Dengan kehidupan seks yang sehat, mereka juga merasakan suasana hati (mood) yang lebih baik.

Demikian hasil survei Kesejahteraan Seksual Global (Sexual Wellbeing Global Survey) dari Durex, sebuah merek kondom terkenal kelas dunia.

Kesejahteraan seksual sendiri merupakan keseimbangan yang sehat antara fisik, faktor emosional dan sosiologis selama seks.

Dari 36 negara yang disurvei, Indonesia menempati salah satu yang tertinggi untuk kepuasan seksual dengan 89 persen dari orang yang mengatakan, bahwa pasangan mereka berkinerja baik. Riset ini juga mengungkapkan 85 persen orang Indonesia mengatakan, bahwa mereka secara keseluruhan puas dengan kehidupan seks mereka.

"Dengan 85 persen orang Indonesia merasa puas dengan kehidupan seksual mereka, survei menunjukkan bahwa kesejahteraan seksual orang Indonesia menjadi lebih baik," jelas Ratanjit Das, General Manager Reckitt Benckiser Indonesia. "Kami berharap bahwa peningkatan kesejahteraan seks ini berkontribusi positif terhadap terciptanya keluarga yang bahagia dan sehat.”

Survei yang sama mengungkapkan bahwa di Amerika (68 persen), Eropa (69 persen), Australia dan Selandia Baru (60 persen), orang percaya bahwa kehidupan seksual yang baik menciptakan suasana hati yang lebih baik pula. Sementara di Asia, sebagian besar responden (56 persen) juga setuju, bahwa memiliki kehidupan seksual yang baik membuat mereka menjadi suami, istri, atau pasangan  yang lebih baik.

Data di atas merupakan salah satu hasil dalam penelitian Sexual Wellbeing Global Survey yang diinisiasi oleh Durex, yang terus menerus mendorong kesehatan dan seks yang lebih baik, serta aman.

Sexual Wellbeing Global Survey dilaksanakan untuk memperoleh gambaran kesejahteraan seksual masyarakat, dan dijalankan oleh Harris Interactive dengan metode online dan wawancara tatap muka.

Survei dilakukan terhadap 29.003 orang dewasa (usia 18+) di 36 negara antara 6 September dan 3 Oktober 2011. Dari angka itu 1.015 responden yang disurvei adalah warga negara Indonesia. Sampel data diambil secara proporsional agar sesuai dengan populasi penduduk dan populasi online.

Responden disurvei dengan pertanyaan-pertanyaan penting seputar kehidupan mereka, antara lain: kesehatan, kesejahteraan secara umum, pendidikan, kepercayaan, seks dan hubungan, perilaku terhadap seks dan kecenderungan sosial.

36 negara yang berpartisipasi adalah Australia, Austria, Kanada, China, Kolombia, Kroasia, Republik Ceko, Perancis, Jerman, Yunani, Hong Kong, Hungaria, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Nigeria, Polandia, Portugal, Rumania, Rusia, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Taiwan, Thailand, Turki, Inggris dan Amerika Serikat.''(*)

Kondom Ini Bisa Membuat Pria Tahan Lama di Ranjang

Bosan dengan kondom yang biasa-biasa saja? Sekarang, ada berita yang menarik dari Inggris.
Durex, salah satu produsen kondom ternama di dunia, baru saja menghadirkan produk yang inovatif karena diklaim mampu memperlama waktu bercinta setiap penggunannya.

Kondom ini mengandung gel bernama zanifil yang terdapat pada ujung kondom. Gel inilah yang dinyatakan oleh produsennya dapat meningkatkan alirah darah sehingga membuat pemakainya lebih cepat ereksi.

Gel zanifil merupakan gel berbasis kimiawi nitroglycerin yang digunakan untuk memperlebar pembuluh darah dengan rileksasi otot-otot di dinding pembuluh sehingga meningkatkan aliran darah.

Keunggulan pemakaian kondom ini sudah melalui penelitian yang melibatkan sekitar 200 pasangan dengan kondisi sehat untuk mencobanya.''(*)

Inovasi Terbaru, Kondom Ber-viagra dan Bergerigi

Selasa, 26 Juni 2012 
Kondom berviagra untuk mempertahankan ereksi agar tahan lama, sedangkan kondom bergerigi memberikan sensasi lebih untuk memuaskan pasangan.
Perkembangan kondom berjalan sedemikian pesat untuk menjawab kebutuhan zaman.
Sarung pelindung yang awalnya dibuat untuk mencegah terjadinya pembuahan (kehamilan) ini, kemudian gencar dikampanyekan untuk mencegah atau mengurangi risiko tertular penyakit kelamin dan HIV (virus penyebab AIDS).

Bahkan kini, ada pula kondom yang diproduksi untuk perempuan dan kondom yang mampu mempertahankan ereksi lebih lama, serta memberikan sensasi lebih demi kepuasan pasangannya.

Berbicara tentang upaya pencegahan atau mengurangi risiko terkena penyakit menular  seksual (PMS) dan HIV, selain bisa menggunakan kondom yang biasa dipakai kaum lelaki, kini ada juga kondom khusus perempuan yang dikenal dengan sebutan femidom (female condom).

Kondom jenis ini sebenarnya mulai diperkenalkan sejak 1993. Sayangnya dalam praktiknya penggunaan femidom hingga kini masih sebatas untuk pencegahan kehamilan, dan belum dikampanyekan untuk pencegahan HIV-AIDS, serta PMS. Kondisi inilah yang menyebabkan tingkat pengguna femidom masih sangat sedikit.

Padahal penggunaan kondom untuk perempuan awalnya diperkenalkan untuk menekan tumbuhnya penyakit kelamin dan seksual lainnya, terutama di daerah konflik perang yang rawan perkosaan. Pun para pekerja seksual dimana 'kliennya' tidak mau menggunakan kondom.

Jika kondom untuk lelaki hanya mempunyai satu “cincin”, maka femidom mempunyai dua buah “cincin”.

Kondom yang harganya 2-3 kali lebih mahal dari kondom lelaki ini, bisa dipakai berulang selama sudah dibersihkan. Tak hanya itu, femidom juga bisa digunakan untuk para pekerja seks (PSK) dan mereka yang menyukai seks anal. 

Dengan menggunakan kondom ini, diharapkan perempuan akan terhindar atau menurunkan risiko kemungkinan terkena penyakit kelamin dan HIV. Sayangnya, karena dianggap tidak praktis oleh sebagian perempuan membuat femidom tidak begitu popular.

Solusi untuk Pertahankan Ereksi
Selain femidom, ada juga inovasi terbaru lainnya yaitu, kondom berviagra. Kondom jenis terbaru ini dibuat untuk lelaki yang menginginkan ereksi keras dan tahan lama saat berhubungan intim.

Para peneliti dari Futura British Medical telah mengembangkan sebuah kondom ajaib yang di ujung selubungnya dilapisi Zanifil (viagra). Sebuah gel cair yang dapat meningkatkan aliran darah ke katup dari penis.

Formulasi ini dibuat agar lelaki yang menggunakan kondom jenis baru dengan sebutan klinis, CSD500 ini, mampu mempertahankan ereksi demi kepuasan seks bagi dirinya sendiri dan pasangannya.

Ini dibuktikan lewat uji klinis yang telah dilakukan di Uni Eropa. Hasil uji klinis menunjukkan, Zanifil memang dapat membuat penis ereksi dan mempertahankannya tetap keras saat kondom tersebut digunakan.

Kondom CSD500 sendiri telah di lisensi di Inggris oleh Reckitt Benckiser Group, sebuah produsen produk-produk rumah tangga, dan akan dipasarkan di Eropa pada bulan Agustus 2012 dibawah merek dagang Durex.

Kondom Bergerigi Disukai Konsumen Timur Tengah
Inovasi yang tak kalah menarik adalah kondom bergerigi buatan Indonesia dengan merek Artika.  Kondom yang diproduksi oleh PT Mitra Rajawali Banjaran ini, dapat memberikan sensasi lebih untuk memuaskan pasangan perempuannya.

Ini dibuktikan dari hasil survei yang menunjukkan, bahwa kondom dengan tekstur bergerigi  menjadi incaran dan paling diminati di Indonesia, terutama oleh kaum perempuan.

"Berdasarkan hasil survei secara random kepada para distributor kondom, kelihatannya memang kondom gerigi yang bertekstur (bintik-bintik) lebih laku di pasaran ketimbang jenis kondom lain," ujar Hario Junianto, staf direksi pabrik kondom PT Mitra Rajawali Banjaran di Bandung, Jawa Barat.

Tak hanya di pasar dalam negeri, kondom bergerigi ternyata sangat disukai pula oleh konsumen di kawasan Timur Tengah, Iran, Malaysia dan Filipina. Sayangnya produk unggulannya itu, masih diproduksi dalam jumlah yang terbatas padahal pasarnya masih terbuka lebar, baik di dalam maupun luar negeri. ''(*)

Kondom, Awalnya Terbuat dari Kulit Binatang

Selasa, 26 Juni 2012 |
Awalnya terbuat dari kulit binatang, serta linen, kemudian diganti dengan lateks yang tak berpori, tipis dan lebih elastis sehingga tak mengganggu kenikmatan dalam bercinta.

Baru saja dilantik sebagai Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi sudah menjadi sorotan publik terkait dengan rencana pembagian kondom yang kabarnya akan diberikan kepada anak-anak sekolah secara gratis.

Namun langsung dibantah olehnya dengan mengatakan, bahwa kondom tersebut akan dibagikan gratis kepada orang-orang yang berisiko terkena penyakit menular seksual (PMS) dan HIV.

Kebijakannya itu memang menuai banyak kritikan tajam dari berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, organisasi agama hingga partai politik.

Tak heran bila belakangan ini berbagai media massa santer memberitakan isu-isu seputar kondom.

Namun tahukah Anda tentang sejarah dan perkembangan kondom? Yuk, kita telusuri tentang awal mula dibuatnya sarung pelindung yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembuahan (kehamilan) ini.  

Ada Beberapa Versi
Berbicara soal sejarah kondom, sebenarnya masih simpang siur atau belum jelas dari mana asal kata "kondom" berasal.

Ada yang menduga kata tersebut berasal dari sebuah kota bernama Condom yang terletak di provinsi Gascony, sebelah barat daya Prancis. Namun ada pula yang mengatakan, kata kondom diambil dari Dr Condom, seorang dokter asal Inggris yang bergelar pangeran.

Dugaan kata kondom berasal dari sebuah kota bernama Condom, karena konon kaum lelaki dari kota tersebut terkenal dengan sifatnya yang menyukai seks, kurang sabar, dan gampang marah. 

Sementara versi yang mengatakan bahwa kondom diambil dari nama Dr Condom, karena pada pertengahan tahun 1600, dialah yang awalnya mengenalkan corong untuk menutupi penis King Charles II dari penularan penyakit kelamin.

Selain kisah Dr Condom dan kota Condom, nama kondom juga disebut penulis William E Kruck berasal dari kata Latin, yaitu "condon" (pembungkus), "condamina" (rumah), dan "cumdum" (sarung pedang).

Penggunaan kondom sendiri menurut Charles Panati, dalam bukunya Sexy Origins and Intimate Things, mengatakan, telah dipakai sejak berabad silam. Sejarah menunjukkan orang-orang Roma, mungkin juga Mesir, menggunakan kulit tipis dari kandung kemih dan usus binatang sebagai "sarung".

Kondom primitif tersebut kala itu dipakai bukan untuk mencegah kehamilan, tapi menghindari penyakit kelamin.

Namun Aine Collier dalam buku The Humble Little Condom: A History, menyebutkan bahwa ahli arkeologi dan sejarawan masih berdebat soal sejarah kondom ini. Apakah sudah ada pada peradaban kuno atau belum.

Banyak ahli yang membantah bahwa kondom sudah ada sejak peradaban kuno. Sebab dalam peradaban Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi Kuno, pencegahan kehamilan secara umum masih dianggap sebagai tanggung jawab perempuan. Oleh karena itu, alat kontrasepsi yang diketahui digunakan pada masa itu merupakan alat kontrasepsi perempuan.

Namun penggunaan kondom di Asia, kata Collier, tercatat sebelum abad ke-15. Saat itu kondom biasa digunakan oleh kelas bangsawan. Di China misalnya, kondom dibuat dari kertas sutra yang diolesi minyak, atau ada juga yang dibuat dari usus kambing. Sedangkan di Jepang tercatat kondom kuno itu terbuat dari tempurung kura-kura atau tanduk hewan.

Gabriello Fallopia, Bapak Kondom
Kemudian pada abad ke-17, Gabriello Fallopia, seorang dokter dari Italia, untuk kali pertama menjelaskan secara medis tentang dua tabung pipih yang membawa sel telur dari ovarium ke uterus.

Inilah yang membuatnya dikenal sebagai "bapak kondom" karena pada pertengahan tahun 1500, Fallopia membuat sarung linen yang berukuran pas di bagian penis dan melindungi permukaan kulit. Penemuannya ini diuji coba pada 1000 lelaki dan hasilnya pun sukses.

Pada Abad ke-17 terjadi pembaruan pada bahan pembuatan kondom, yaitu membuatnya dengan bahan yang berasal dari usus binatang, selaput ikan, dan bahan linen yang licin. Namun kondom dari bahan-bahan ini ternyata mengurangi kenikmatan seksual dan kurang mampu melindungi penis dari penularan penyakit -- akibat penggunaan berulang kali tanpa dicuci.

Akibatnya, kondom tersebut menjadi tidak populer. Meski demikian, sarung pelindung itu tetap dipakai karena pada masa itu banyak lelaki yang khawatir tertular penyakit kelamin. A Classical Dictionary of the Vulgar Tongue yang terbit di London tahun 1785, menyebut kondom sebagai usus kambing kering yang dipakai lelaki saat berhubungan seks untuk mencegah penularan penyakit.

Sedangkan penggunaan kondom yang terbuat dari karet mulai berkembang saat Charles Goodyear menciptakan vulkanisasi karet di tahun 1884. Bersama inventor Thomas Hancock, Goodyear lalu memproduksi kondom secara massal.

Kondom karet yang harganya sangat mahal ini memiliki permukaan yang tebal dan disarankan bagi pengguna untuk mencuci kondom sebelum dan sesudah digunakan.

Kondom kemudian memiliki bentuk seperti yang dikenal saat ini berkat pengembangan yang dilakukan penemu Polandia, Julius Fromm, tahun 1912. Dengan mencelupkan bahan terbuat dari kaca ke larutan karet mentah, ia menciptakan kondom menjadi lebih tipis tanpa jahitan.

Model kondom seperti buatan Fromm kemudian dikembangkan menjadi kondom yang terbuat dari bahan lateks, pada tahun 1930. Lateks mempunyai banyak keunggulan dibandingkan bahan lainnya. Selain tipis dan lentur, lateks juga tak berpori dan tidak memengaruhi kualitas kenikmatan dalam bercinta. Sehingga dinilai efektif untuk mencegah kehamilan dan terkena penyakit kelamin, serta HIV.

Lalu pada tahun 1970, ada pengembangan kondom dengan bermacam-macam variasi, aroma, dan disertai dengan pelumas untuk menjaga keawetannya.

Kondom Buatan Indonesia Baru Dua Persen
Nah, awal mula kondom masuk ke Indonesia adalah melalui program Keluarga Berencana (KB) yang dibawa oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mulai dari tahun 1970.

Mulanya Masyarakat Indonesia masih risih menggunakan kondom, karena dianggap mengurangi kenikmatan dalam berhubungan intim. Namun seiring berjalannya waktu, serta semakin santernya penyakit menular seksual (PMS) dan HIV-AIDS, maka banyak lelaki yang menggunakan kondom hingga sekarang.

Indonesia sendiri mempunyai pabrik kondom sejak tahun 1987.  Namun masih kalah dari serangan impor, padahal negara kita kaya akan bahan baku karetnya yang bisa digunakan untuk kondom.

Adalah PT Mitra Rajawali Banjaran yang merupakan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang memiliki pabrik kondom di Banjaran, Bandung. Pabrik kondom terbesar se-Asia Tenggara ini, memproduksi kondom merek Artika dan Meong.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia Ismed Hasan Putro mengatakan, pabriknya  mampu memproduksi kondom sebanyak 900 ribu gross/tahun dan jarum suntik.

Mitra Rajawal Banjaran, lanjut dia, memasok kebutuhan kondom untuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Untuk pasar domestik kondom ini dijual dengan merek Artika dan Meong. Sementara untuk jarum suntik, Mitra Rajawali Banjaran mampu memproduksi 40 juta pieces/tahun, sebanyak 3 juta untuk memasok ke BKKBN.

Sayangnya, kata Ismed, produk kondom RNI bermerek Artika baru menguasai 2 persen dari penjualan kondom di dalam negeri yang mencapai 190 juta buah per tahun. Padahal sekitar 15 tahun lalu, produksi kondom RNI menguasai 25 persen pasar kondom di Indonesia.

Tapi serangan produk impor membuat kondom RNI terjepit di pasaran hingga mengalami penurunan drastis dan hanya mampu bertahan di dua persen saja. Sementara sebanyak 98 persen pangsa pasar kondom di Indonesia dikuasai kondom merek impor seperti Sutera, Fiesta, dan Durex.

Padahal RNI memiliki kondom unggulan yaitu, kondom bergerigi yang diminati pasar bahkan hingga Timur Tengah, Iran, Malaysia dan Filipina. Sayangnya, tambah Ismed, produksinya masih terbatas.
Rendahnya pangsa pasar kondom buatan lokal, lanjut dia, disebabkan oleh kesalahan dalam strategi pemasaran.''(*)

Dua Terapi Alami Mengatasi Migren

Senin, 25 Juni 2012.
Yoga dan akupuntur dinilai para ahli dapat mengatasi keluhan tersebut.
Terkadang Anda menganggap sakit kepala merupakan keluhan yang sepele.
Mungkin ini dikarenakan Anda sudah mengalaminya terlalu sering. Atau Anda sudah memiliki obat yang dapat diandalkan untuk menghilangkan rasa sakit ini, karena ada banyak jenis obat dan bahkan makanan yang dapat meredakan sakit kepala.

Lantas, bagaimana dengan migrain? Seperti dilansir iVillage, untuk menghindari keluhan tersebut, ada terapi alami yang bisa Anda lakukan misalnya akupuntur atau yoga.
Sikap tubuh yang buruk ternyata dapat memicu migren. Untuk mengatasinya, para ahli menyarankan untuk latihan yoga secara teratur. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache menunjukkan, bahwa penderita migren yang berlatih yoga secara teratur dalam mengurangi intensitas sakit kepala mereka dibandingkan dengan penderita yang mengonsumsi obat.

Beberapa gerakan yoga dapat membantu mencegah migren. Yoga dapat melatih tubuh Anda untuk mendapatkan postur sempurna dan melancarkan aliran darah," kata Carolyn Bernstein, MD, seorang ahli saraf dan penulis The Brain Migrain.

Terapi lain yang bisa dilakukan adalah akupuntur yang memiliki prinsip kerja yang sama. Aliran darah dan mengembalikan energi tubuh. Teknik pengobatan China yang menggunakan jarum merupakan cara yang lebih efektif ketimbang obat kimia. Demikian pula menurut review dari 22 studi tentang akupuntur.

Sementara frekuensi perawatan yang diperlukan tergantung pada setiap kasus, kata james Rohr, seorang dokter pengobatan oriental dan ahli akupuntur berlisensi di Miami, Amerika Serikat.

Sebagai pertolongan pertama untuk migren, Anda dapat makan permen jahe atau minum air jahe. Cara ini dapat mengurangi rasa mual yang biasanya menyertai migren. Ini akan memberikan efek menenangkan pada pembuluh darah yang melebar selama serangan migren.

Sebuah studi menunjukkan, bahwa jahe dapat mengurangi migren dan sakit kepala ringan hingga 63 persen, dibandingkan dengan 39 persen pasien yang memakai jenis obat plasebo. Sebelumnya juga diketahui, bahwa es krim dapat mengurangi migren.
Pengobatan alternatif lain yang juga diketahui dapat mengatasi keluhan ini adalah bersepeda.''(*)    

Menkes: Kondom Lateks Efektif Cegah Penularan HIV

Ilustrasi pasangan menggunakan kondom.
Ilustrasi pasangan menggunakan kondom. (sumber: visualphotos)
Dulu kondom memang berpori, karena dibuat dari bahan usus kambing,  tetapi sekarang menggunakan lateks yang tak berpori.

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi membantah kabar bahwa kondom tidak bisa mencegah penyebaran HIV-AIDS.

Ia menanggapi protes berbagai pihak atas pernyataannya untuk mendorong penggunaan kondom bagi kalangan yang melakukan seks berisiko.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Indra SH, mempertanyakan efektivitas kondom dalam mencegah penyebaran  HIV.

Menurutnya, berbagai survei menunjukkan bahwa kondom memiliki pori yang lebih besar daripada virus HIV.

"Dulu memang kondom berpori, karena dibuat dari bahan usus kambing,  tetapi itu tidak sesuai standar, sekarang dipakai lateks, kondom ini tidak berpori, udara saja tidak bisa lewat," ujar Nafsiah dalam Rapat Dengar Pendapat dengan komisi IX DPR, Senin (25/6).

Ia menambahkan, bahwa kondom yang banyak beredar di Indonesia juga sudah sesuai standar internasional dan sangat berkualitas.

"Komisi Penanggulangan AIDS membeli kondom dengan dana bantuan dari  Global Fund, dan itu harus sesuai standar internasional, kita tidak bisa  main-main dengan donor internasional," ujar Nafsiah.

Ia mengatakan bahwa BKKBN juga telah menggunakan kondom berstandar Internasional.

Di tahun 2012, BKKBN menganggarkan dana Rp 25 miliar untuk pengadaan kondom bagi program Keluarga Berencana.

Nafsiah mengatakan, ada beberapa badan yang membagikan kondom terutama di kawasan lokalisasi.

Menurutnya, kondom gratis hanya diperuntukkan untuk Pekerja Seks Komersial (PSK) miskin yang pendapatannya rendah dan untuk kawasan lokalisasi  baru.

"Sekali lagi saya ulangi secara tegas kemenkes dan menkes tidak pernah mengatakan akan membagi-bagikan kondom di sekolah," tutupnya.''(*)

Lelaki Menopause, Fakta atau Fiksi?

Ilustrasi pasangan tak bergairah.
Ilustrasi pasangan tak bergairah. (sumber: Visualphotos)
Langka terjadi, karena kemungkinan hanya dua persen lelaki yang mengalaminya.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menyebutkan, bahwa lelaki memang bisa mengalami menopause (andropause), tapi itu langka terjadi. Mengapa? Karena kemungkinan hanya dua persen lelaki yang mengalami hal tersebut.

Andropause adalah kondisi lelaki usia tengah baya yang mempunyai gejala-gejala dan keluhan yang mirip dengan menopause pada perempuan. Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, "Andro" artinya lelaki sedangkan "Pause" artinya penghentian.

Jadi secara harfiah, andropause adalah berhentinya fungsi fisiologis pada lelaki. Berbeda dengan perempuan yang mengalami menopause, dimana produksi ovum dan hormon estrogen serta siklus haid berhenti dengan cara yang relatif mendadak.

Istilah lelaki menopause sebenarnya lebih dikenal dengan sebutan “akhir-onset hipogonadisme”, yang mengacu pada penurunan kadar testosteron, penurunan produksi sperma dan hormon lainnya secara perlahan. Kondisi ini tentu saja dapat menyebabkan masalah (gangguan) kesehatan seksual.

Dalam penelitiannya, sekelompok ilmuwan melihat atau memantau seberapa umum “akhir-onset hipogonadisme” yang terjadi di masyarakat, dan bagaimana gejala tersebut dikaitkan dengan tingkat testosteron.

Para peneliti mengambil sampel darah lebih dari 3.000 lelaki berusia 40-79 tahun. Kemudian mereka mengumpulkan informasi mengenai kesehatan seksual, fisik, dan psikologis. Hasil penelitian menemukan, bahwa tiga gejala majalah seksual dikaitkan dengan tingkat testosteron rendah meliputi disfungsi ereksi, penurunan dari gairah seksual, dan ereksi di pagi hari yang buruk.

Berdasarkan kriteria tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa hanya dua persen lelaki yang memenuhi syarat untuk memiliki kondisi tersebut.

Sekadar ditehaui, kadar testosteron rendah didefinisikan sebagai: kadar testosteron total kurang dari 11 nmol per liter dan kadar testosteron bebas kurang dari 220 pmol per liter.''(*)

Plastik Terkait Obesitas pada Anak

Minggu, 24 Juni 2012 
Phthalates yang ditemukan dalam dot dan mainan anak-anak diduga bisa mengubah fungsi biologis yang terlibat dalam metabolisme lemak.

Sulit untuk membayangkan, bahwa dot atau mainan anak-anak yang terbuat dari plastik seperti bebek-bebekan bisa membuat anak Anda mengalami kelebihan berat badan (obesitas).

Namun penelitian terbaru menunjukkan, bahwa zat kimia yang disebut phthalates -- yang ditemukan dalam dot dan mainan anak-anak -- mungkin berhubungan dengan tingginya tingkat obesitas pada anak.

Tak hanya itu, zat kimia yang disebut di-etilheksil phthalate (DEHP), juga diduga dapat mengubah fungsi biologis yang terlibat dalam metabolisme lemak. Dalam studi tersebut, anak-anak dengan tingkat DEHP tertinggi memiliki hampir lima kali kemungkinan mengalami obesitas ketimbang  mereka yang memiliki tingkat DEHP terendah.

Bagaimana mungkin zat kimia yang digunakan untuk melunakkan plastik tersebut dapat memicu perkembangan lemak pada anak?

"Ini dapat memicu perkembangan (pertumbuhan) lemak dan metabolisme lemak," jelas Dr Mi Jung Park, ahli endokrinologi pediatrik dan profesor di Inje University College of Medicine, di Seoul, Korea Selatan.

Ia mengatakan, bahwa DEHP dapat melakukan dua hal yang berbeda yang meningkatkan pengembangan lemak. Ini mungkin mengurangi efek androgen (hormon seks lelaki), yang menurunkan indeks massa tubuh (BMI).

Selain itu juga dapat mengganggu fungsi tiroid, yang memainkan peran dalam kenaikan berat badan. Mengganggu hormon androgen atau tiroid dapat memengaruhi nafsu makan atau tingkat metabolisme makanan seseorang.

Penelitian lain terkait phthalates untuk pertumbuhan payudara pada anak laki-laki, masalah reproduksi pada lelaki dan berat badan lahir yang rendah.

Dalam penelitian tersebut para peneliti mengukur, tingkat darah DEHP dalam 204 anak mulai dari 6 sampai 13 tahun; 105 anak dianggap mengalami obesitas dan 99 lainnya mempunyai berat badan normal.

Anak-anak dengan BMI yang lebih tinggi, pengukuran lemak tubuh, memiliki tingkat DEHP lebih tinggi. Peningkatan risiko obesitas dengan tingkat DEHP tinggi tidak berkaitan dengan jumlah aktivitas fisik yang mereka lakukan atau asupan kalori sehari-harinya.

Namun studi tersebut tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara tingkat darah DEHP dan obesitas.

Meski demikian, Park mengingatkan para orangtua untuk mengetahui bahwa phthalates yang hampir ditemukan mana-mana seperti dalam makanan, air, tas plastik dan pembungkus (kemasan), kosmetik, lotion, shampo dan mainan.

Perempuan hamil, bayi prematur dan anak-anak muda mungkin sangat sensitif terhadap zat kimia tersebut. "Karenanya menempatkan air panas atau makanan panas ke dalam wadah plastik dapat membahayakan," tambahnya.

Johanna Congleton, ilmuwan senior dan ahli toksikologi di Environmental Working Group di Washington, DC, merekomendasikan untuk menghindari paparan phthalates. ''(*)

Inilah Penyebab Orang Kecanduan Narkoba

Minggu, 24 Juni 2012 | 
Kondisi psikologis, gen, trauma sosial, dan gangguan mental.

Ada beberapa alasan dan faktor yang dapat membuat orang kecanduan narkoba. Dari sekian banyak hal, ada tiga hal yang bisa membuat orang menjadi pecandu narkoba.

Obat adalah jenis yang paling umum dari kecanduan dibandingkan dengan alkohol dan ganja, meskipun ada kecanduan lainnya seperti heroin dan kokain.

Obat jenis ini mengandung zat kimia yang dapat memengaruhi fungsi otak.

Mereka yang kecanduan narkoba kebanyakan merasa seolah-olah telah masuk dalam perangkap sehingga sulit untuk melepaskan diri.

Dan perlu diketahui, bahwa ada faktor-faktor yang dapat berkontribusi untuk membuat orang kecanduan sebagai pelarian, tekanan dari pergaulan, faktor genetika, stres, pengaruh lingkungan dan pola didik dalam keluarga.

Namun dari sekian alasan, ada tiga faktor penting yang paling banyak memengaruhi orang menjadi kecanduan obat. Apa saja? Berikut penjelasannya:

Alasan Psikologis
Kebanyakan orang yang menggunakan obat (narkoba) awalnya untuk coba-coba atau sekadar mencari kesenangan. Beberapa orang bisa mengendalikan sehingga tak kecanduan. Namun untuk orang yang menggunakannya secara kompulsif dan memiliki kerentanan psikologis, sangat mudah bagi mereka untuk menjadi kecanduan.

Orang yang kecanduan obat-obatan sering berjuang dengan pengalaman emosional yang kuat dan sulit untuk menanganinya. Pengalaman emosional yang paling umum adalah kemarahan, rasa bersalah, sedih, merasa kosong dan kesepian.

Mereka yang menjadi pecandu menggunakan obat-obatan untuk mematikan emosi, melarikan diri dari rasa sakit dan cara untuk meningkatkan harga diri.

Trauma Sosial
Hal ini terkait dengan trauma sosial dan menjadi penyebab penting dari penggunaan narkoba atau kecanduan kompulsif. Trauma sosial dapat melibatkan diri sendiri, budaya dalam keluarga atau sosial.

Namun umumnya disebabkan oleh perilaku seks yang menyimpang, penelantaran emosi, lingkungan keluarga terganggu, kekerasan fisik, kekerasan teroris dan pengasingan.

Peran Gen dan Penyakit Mental
Penelitian telah menemukan adanya korelasi antara genetika biokimia obat, dan penyakit mental tertentu juga memicu seseorang untuk lebih mudah jatuh dalam kecanduan narkoba. Untuk itu psikoterapi dan motivasi yang meningkat dapat membuat perubahan pada pecandu itu sendiri.

Sebelumnya juga disebutkan, bahwa orang bisa sembuh dari kecanduan obat dengan cinta (hormon oksitosin). Namun ada juga vaksin untuk mencegah kecanduan heroin.''(*)

Aneka Manfaat Kesehatan Tomat

Ilustrasi
Ilustrasi (sumber: Zulwrcescs)
Aneka kandungan vitamin, mineral dan serat dalam tomat memiliki aneka kesehatan yang berguna bagi tubuh.

Anda tentu mengetahui buah tomat bukan? Buah yang juga masuk dalam kategori sayuran ini ternyata memiliki aneka manfaat kesehatan bagi kita. Tomat merupakan sumber sempurna bagi potassium, asam folat serta vitamin A, C, E serta K dan serat.

Karena kandungan-kandungan tersebut membuat tomat memiliki keuntungan kesehatan yang akan kami uraikan berikut ini.

1. Melawan penyakit kanker
Kandungan lycopene, phytoene and phytofluene dalam tomat berperan mencegah terjadinya aneka macam kanker seperti kanker payudara, endometri, paru-paru, pankreas serta prostat.

2. Mencegah penyakit jantung
Lycopene juga membuat tomat mampu mencegah penyakit jantung. Nutrisi alami lycopene dalam tomat jauh lebih banyak dan lebih baik ketimbang lycopene yang diperoleh dari bahan non organik.

3. Memenuhi kebutuhan vitamin C
Satu cangkir tomat memberikan kebutuhan vitamin C yang direkomendasikan hingga 58 persen setiap harinya. Vitamin C membantu tubuh kita melawan infeksi, meningkatkan kemampuan menyerap besi, menjaga kesehatan jaringan tubuh, memperbaiki kondisi kulit sekaligus mengurangi stres.

4. Membantu sistem imun tubuh
Mengonsumsi tomat secara teratur akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

5. Menjaga tingkat gula darah
Berkat kandungan serat dalam tomat membuatnya menjaga tingkat kolesterol serta gula dalam darah berada dalam kondisi normal.

6. Membantu kesehatan tulang
Kandungan vitamin K dalam tomat membantu menjaga kekuatan dan kesehatan tulang.

7. Mencegah peradangan
Kandungan leptin dalam tomat membantu kita mencegah terjadinya peradangan. Selain itu leptin juga amat penting dalam mengontrol nafsu makan, metabolisme serta terkait dengan pengurangan berat badan. ''(*)

Secangkir Kopi di Pagi Hari Bikin Sperma Berkualitas

Ilustrasi seorang lelaki sedang menikmati secangkir kopi.
Ilustrasi seorang lelaki sedang menikmati secangkir kopi. (sumber: Glow Images/Visualphotos)
Membuat sperma berenang lebih lincah dan meningkatkan kesuburan lelaki.

Menurut sebuah studi, minum kopi hitam di pagi hari baik untuk sperma lelaki.

Bagi pecinta kopi, minum secangkir kopi di pagi hari dapat meningkatkan gairah dan antusiasme untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Ini diperkuat dengan hasil studi yang dilakukan oleh Universitas Sao Paulo, Brasil, yang menemukan, bahwa minum kopi hitam di pagi hari ternyata bermanfaat pula untuk kesuburan lelaki.

Hasil studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of American mengatakan, bahwa kopi hitam bisa membuat sperma berenang lebih cepat dan meningkatkan kesuburan lelaki.

Sekelompok peneliti dari Universitas Sao Paulo juga mengatakan, bahwa lelaki yang teratur minum secangkir kopi setiap pagi memiliki sperma yang bisa berenang lincah ketimbang lelaki yang tidak pernah minum kopi di pagi hari.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 750 lelaki yang akan melakukan vasektomi (kontrasepsi bedah untuk lelaki) dan dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan jumlah kopi yang dikonsumsi.

Keempat kelompok adalah mereka yang tidak minum kopi, peminum kopi ringan (antara 1-3 cangkir kopi per hari), peminum kopi biasa (antara 4-6 cangkir sehari), dan peminum kopi berat (lebih dari 6 cangkir sehari), dengan ukuran skala cangkir 100 ml.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa peserta yang minum kopi 1-3 cangkir secara teratur setiap hari, memiliki jauh lebih baik kualitas sperma dibandingkan lelaki yang tidak minum kopi.

Namun para peneliti juga mengingatkan, jangan minum kopi secara berlebihan. Mengapa? Karena justru dapat meningkatkan stroke akibat kerusakan pada dinding pembuluh darah. Pada ibu hamil mengonsumi kopi berlebihan dapat meningkatkan denyut jantung, menyerang plasenta, masuk ke sirkulasi darah, bahkan dapat menyebabkan kematian. ''(*)

Wine Merah dan Cuaca Bisa Memicu Migrain

Minum wine merah bisa menyebabkan sakit kepala.
Minum wine merah bisa menyebabkan sakit kepala. (sumber: thegrocer)
Kandungan tannin pada wine dan sensitivitas pada cuaca bisa membuat orang migrain.

Selama ini ada kepercayaan bahwa cuaca atau minuman beralkohol seperti wine merah, bisa memicu migrain. Kepercayaan ini mendorong diadakannya riset yang ditampilkan minggu ini di pertemuan tahunan di American Headache Society di Los Angeles, yang meneliti apakah cuaca dan wine merah penyebab migrain.

Dari penelitian ini terlihat bahwa faktor-faktor cuaca dan wine merah bisa menyebabkan sakit kepala, namun tidak untuk semua orang dan tidak untuk keseluruhan waktu.

Sebuah studi kecil melihat ke 33 orang dewasa di Brazil yang memiliki kebiasaan minum wine merah secara rutin dan meyakini bahwa minuman inilah penyebab migrain. Seluruh responden diminta untuk minum setengah botol (375 mililiter) wine merah jenis Malbec, Tannat, Cabernet Sauvignon, dan Merlot dari Amerika Selatan setidaknya selama empat hari.

Meski kebanyakan partisipan melaporkan bahwa mereka mengalami migrain setidaknya sekali dalam 12 jam saat meminum wine, beberapa wine lebih harus dipersalahkan – terutama jenis Tannat dan Malbec. Kedua varietas ini mengandung level flavonoid tertinggi yang dikenal sebagai tannin yang menyebabknya warna wine merah.

“Aku menyimpulkan bahwa wine dengan kandungan tannin tertinggi – Tannat dan Malbec – adalah yang memicu lebih banyak migrain,” ujar ketua peneliti riset ini, Dr. Abouch Krymchantowski.

Orang-orang yang menilai wine merah sebagai pemicu migrain namun masih sering minum, bisa memilih wine dengan kandungan tannin paling rendah, menurut saran Krymchantowski yang juga direktur dan pendiri Pusat Sakit Kepala di Rio de Janeiro.

“Ini memang penelitian kecil, namun mengonfirmasi anggapan pasien. Wine bisa memicu migrain, namun tidak untuk sepanjang waktu,” ujar Dr. Brian Grosberg, seorang asisten profesor neurologi di Albert Einstein College of Medicine dan salah satu direktur program pasien rawat inap karena sakit kepala di Pusat Sakit Kepala Montefiore di New York City.

Krymchantowski saat ini ingin melihat data dari wine-wine seluruh daerah – misalnya dari Australia dan Prancis – yang mempengaruhi secara berbeda pada orang-orang yang mengalami migrain.

Penelitian kedua yang ditampilkan di pertemuan itu menemukan bahwa temperatur luar ruangan juga bisa memicu migrain, terutama pada orang-orang yang sensitif dengan suhu.

Enam puluh enam pasien dimita untuk menulis catatan harian sakit kepala yang dialaminya selama setahun. Perubahan temperatur berhubungan dengan sakit kepala ringan 21 persen, namun hanya lima persen yang merasakan sakit kepala parah. Dan hubungan ini kelihatannya lebih berkaitan dengan suhu dingin daripada panas.

“Penelitian ini menyediakan bukti awal bahwa sakit kepala lebih berkaitan dengan temperatur di antara mereka yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap temperatur. Jika pasien melaporkan senstivitas suhu, dokter harus lebih memberikan perhatian dan bisa menyesuaikan unsur-unsur yang bisa mencegah pada musim-musim tertentu untuk pasien-pasien ini,” ujar peneliti, Dr. Shuu-Jiun Wang, wakil kepala Institut Neurologi di Rumah Sakit Umum Veteran Taipei Veterans General Hospital dan profesor saraf di National Yang-Ming University School of Medicine di Taipei, Taiwan.

Penelitian ini juga menegaskan catatan pasien dan temuan riset sebelumnya bahwa naiknya temperatur menambah insiden sakit kepala, menurut Grosberg yang tidak terlibat dalam kedua penelitian ini. Namun sering bahwa tidak hanya satu faktor yang memulai serangan migrain, namun dua atau lebih.
“Biasanya kombinasi dua atau lebih pemicu yang akan mendorong serangan ini,” ujar Grosberg.
Pemicu ini termasuk siklus menstruasi, kurang tidur, cuaca buruk, dan perubahan tekanan barometer. ''(*)
Ternyata, Stres Menyehatkan dan Tingkatkan Sistem Kekebalan
Jumat, 22 Juni 2012 
Kondisi stres akan mendorong tubuh mengeluarkan hormon yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.

Dalam sebuah riset terbaru dari Universitas Stanford, para peneliti menawarkan pandangan baru tentang bagaimana stres ternyata baik bagi sistem kekebalan tubuh.

Hubungan antara stres dan sistem kekebalan tubuh terjadi pada bagaimana hormon stres memobilisasi dan mencapai organ-organ seperti kulit, yang bisa jadi tercederai jika manusia diserang.

Respons ini penting sejak sel sistem kekebalan sangat vital bagi penyembuhan luka atau membunuh infeksi bakteri.

Firdaus Dharbar, ketua peneliti riset ini dan profesor psikiater dan ilmu perilaku di Universitas Stanford mengatakan bahwa temuan penelitian ini mendeskripsikan sistem koordinasi yang dengan sempurna mendeteksi bahaya dan menyiapkan diri untuk melindungi diri sendiri.

“Sistem kekebalan tubuh dengan sendirinya tidak mengetahui bahwa seekor singa kemungkinan memburu orang itu atau orang itu tengah menjalani operasi. Namun otak mengetahuinya. Kami yakin otak, melalui caranya melepaskan hormon stres, menyiapkan sistem kekebalan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini,” ujar Dharbar.

Para ilmuwan meneliti tikus-tikus secara mendadak dikurung dalam kotak Plexiglass yang berventilasi. Kemudian mereka mengambil sampel darah dari tikus-tikus itu selama dua jam kemudian setelah situasi penuh stres terjadi, mencari tahu tentang jumpal hormon stres dan unsur-unsur yang melawan sakit-sakit yang spesifik yang terdapat dalam sistem kekebalan.

Mereka menemukan bahwa tubuh-tubuh tikus mengeluarkan tiga hormon stres yang penting – norepinephrine, epinephrine, dan versi kortisol dari tikus – dalam sejumlah tahap.

Siklus hormon-hormon bekerja untuk membawa sel kekebalan tubuh keluar dari limpa dan tulang sumsum, ke dalam aliran darah dan akhirnya ke kulit.

Penelitian ini dipublikasikan di Journal of Psychoneuroendocrinology pada Kamis (21/6).

Meskipun ilmuwan meneliti dengan menggunakan tikus, manusia juga memiliki respons yang sama terhadap stres. Dharbhar mengatakan stres pada saat operasi kemungkinan membantu manusia untuk menyembuhkan diri sendiri setelah operasi.

Dr. Redford Williams, direktur Pusat Riset Pengobatan Perilaku di Universitas Duke mengemukan bahwa temuan penelitian ini menjadi masuk akal ketika kita melihat evolusi pada manusia.

“Pendahulu kita kemungkinan perlu memiliki sistem kekebalan untuk melawan kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh mereka ketika mereka dirobek kulitnya oleh taring macan saber, sebuah situasi yang sangat stres waktu itu,” ujar Williams.

Namun stres hanya baik kemungkingan untuk beberapa menit atau beberapa jam saat situasi menekan tersebut terjadi. Jika tubuh mengatasi stres selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, hasilnya bisa tidak menyehatkan.

“Jika Anda mengalami stres berhari-hari untuk waktu yang lama, Anda akan mulai merusak diri sendiri seperti halnya bakteri-bakteri yang masuk ke tubuh,” ujar Williams.
Tak Ada Kata Terlambat Untuk Berhenti Merokok
Ilustrasi
Ilustrasi (sumber: EPA)
Mampu mengurangi risiko kematian sebesar 28 persen untuk semua kelompok umur.

Klaim sebuah studi terbaru menemukan, bahwa ada hubungan kuat antara berhenti merokok dengan penurunan risiko kematian pada orang berusia 60 tahun atau lebih.

Penelitian, melakukan meta-analisis (membandingkan dari berbagai hasil studi) dari 17 studi yang mengamati risiko dari semua penyebab kematian pada perokok berusia 60 tahun atau lebih.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa berhenti merokok dikaitkan dengan penurunan 28 persen dalam risiko kematian dan manfaatnya yang nyata dalam semua kelompok umur, termasuk yang berusia 80 tahun dan yang berusia lebih tua.

Merokok merupakan faktor risiko yang diketahui untuk penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker. Para peneliti mengatakan, bukti epidemiologi banyak bertumpu pada studi yang dilakukan di antara orang dewasa paruh baya.

Studi yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine ini, para peneliti dari Pusat Penelitian Kanker Jerman di Heidelberg mengidentifikasi 17 penelitian dari tujuh negara yang diterbitkan antara  tahun 1987 dan 2011.

Waktu tindak lanjut dari studi berkisar antara 3 sampai 50 tahun, dan ukuran populasi penelitian berkisar antara 863 sampai 877.243 peserta.

Mereka menemukan, bahwa 83 persen peningkatan angka kematian relatif untuk perokok. Sedangkan 34 persen peningkatan angka kematian relatif untuk mantan perokok dibandingkan dengan tidak pernah perokok.

"Dalam review dan meta-analisis pada asosiasi dari merokok dan semua penyebab kematian pada usia lebih tua, perokok dan mantan perokok menunjukkan sekitar 2 kali lipat dan 1,3 kali lipat untuk masing-masing risiko kematian," kata penulis studi Carolin Gellert dan rekan-rekannya.

Review dan meta-analisis ini, lanjut dia, menunjukkan bahwa risiko relatif untuk kematian terutama menurun sejak berhenti merokok bahkan pada usia yang lebih tua.

Dalam komentar yang menyertai analisis peneliti dari Jerman, Dr Tai Hing Lam dari Universitas Hong Kong mengatakan, temuan menunjukkan satu dari dua perokok berusia tua akan mati akibat produk olahan tembakau tersebut.

"Sebagian besar perokok terlalu meremehkan risiko itu," tulisnya. Banyak perokok yang usianya lebih tua, tambah Hing Lam,  merasa sudah terlalu tua untuk berhenti atau terlalu tua untuk mendapatkan manfaat dari berhenti merokok. “Padahal tak ada kata terlambat untuk berhenti merokok, karena manfaatnya tetap dapat dirasakan,” tutupnya.''(*)

Studi: Hubungan Seksual Sebelum Usia 17 Tahun adalah Sumber Penyesalan

Ilustrasi sepasang remaja.
Ilustrasi sepasang remaja. (sumber: visualphotos)
Penelitian tersebut juga menunjukkan mereka tiga kali lebih rentan mengalami keguguran.

Penelitian menemukan hal mengejutkan, anak perempuan yang melakukan seks sebelum usia 17 tahun memiliki 70 persen kemungkinan lebih menderita akibat kehamilan risiko tinggi di kemudian hari.

Hampir 6 dari 10 gadis yang memiliki pengalaman seksual pertama mereka sebelum usia 17 menyesali tindakannya dan percaya bahwa mereka seharusnya menunggu lebih lama.

Satu studi dilakukan di antara anak perempuan dan anak laki-laki menunjukkan bahwa hampir setengah dari mereka yang memiliki hubungan seksual sebelum usia 16 tidak menggunakan kontrasepsi.

Sepertiga dari mereka berusia 18 dan 24 tahun termasuk dalam studi itu memiliki pengalaman seks pertama sebelum usia 17 tahun.

Apakah ada risiko serius yang terlibat dalam hubungan seksual remaja? Jawabannya, ya. Penelitian menemukan hal mengejutkan, untuk anak perempuan yang melakukan seks sebelum usia 17 tahun memiliki 70 persen kemungkinan lebih menderita akibat kehamilan risiko tinggi di kemudian hari. ''(*)

10 Objek Unik yang Diinginkan Ibu "Ngidam"

Ilustrasi ibu hamil.
Ilustrasi ibu hamil. (sumber: Freedigitalphotos/Louisa Stokes)
Bawang bombai, kapur, hingga abu rokok masuk dalam daftar.

Perubahan hormon dan kekurangan zat tertentu membuat ibu hamil mengalami dorongan kuat untuk mengkonsumsi sesuatu, alias ngidam hal-hal yang tak biasanya dikonsumsi harian.

Hasil survei terhadap sekitar 400 perempuan menunjukkan hal-hal unik yang menjadi objek para perempuan ketika mengidam, bahkan sebagian diantaranya cukup mengejutkan.

Sabun, polysterene, kapur, bahkan rokok, adalah beberapa objek yang diinginkan para ibu saat masa "ngidam" kala hamil.

Salah satu ibu bahkan mengaku sering menjilati abu rokok ketika ia hamil, padahal ia bukan perokok.

"Suami saya adalah perokok, dan saya pernah menatap satu asbak penuh abu rokok, lalu terlintas keinginan kuat untuk menjilatinya. Memang kedengarannya sangat menjijikkan, tetapi itu benar-benar terjadi dan saya lakukan," kata ibu yang tak disebutkan namanya dalam laporan Daily Mail.

Survei yang dilakukan oleh situs ECigaretteDirect.co.uk ini mengatakan beberapa objek bukan makanan pun sering menjadi hal yang diinginkan oleh para ibu hamil.

"Menakjubkan betapa banyaknya barang aneh yang masuk ke dalam hal-hal yang dijadikan objek ibu 'ngidam'. Beberapa diantaranya bahkan sebenarnya punya rasa yang unik dan berbeda dari keinginan para ibu hamil secara umum," kata jurubicara ECigaretteDirect.co.uk.

Berikut ini 10 hal unik yang diingini oleh para ibu hamil dari survei tersebut:
* Es
* Cabai
* Abu rokok
* Liquorice
* Sabun
* Bawang bombai mentah
* Kapur
* Grapefruit (sejenis jeruk)
* Ikan arden
* Lobak

Tentu tak semuanya aman dikonsumsi dan berguna bagi ibu hamil. Anda punya objek unik lain yang diinginkan saat masa "ngidam"?

Masa Subur Lelaki, Pagi dan Musim Dingin

Ilustrasi.
Ilustrasi. (sumber: visualphotos)
Suhu dingin membuat produksi sperma meningkat.

Sperma sebenarnya bisa dikeluarkan setiap saat, baik melalui orgasme yang dihasilkan dari hubungan seksual (ejakulasi).

Namun sama seperti perempuan yang mempunyai masa subur, lelaki juga memiliki siklus subur sehingga sperma cukup kuat untuk membuahi sel telur.

Tapi, kapankah waktu tepatnya lelaki berada pada kondisi paling subur? Para ahli mengatakan, pada pagi hari dan selama musim dingin (hujan).

Kehamilan dapat terjadi bila sel telur yang matang dibuahi oleh sperma dan berhasil ditanamkan dalam rahim. Kondisi ini tentu saja tergantung pada masa subur dari pasangannya, baik lelaki maupun perempuan.

Meskipun para ahli tidak benar-benar percaya, bahwa hari atau musim ada hubungannya dengan siklus kesuburan lelaki, tetapi telah terlihat dalam beberapa kasus, bahwa lelaki biasanya memiliki jumlah sperma lebih tinggi di pagi hari dan selama musim dingin.

Secara umum, waktu dan perubahan musim dapat memengaruhi jumlah sperma lelaki. Jumlah sperma meningkat pada musim dingin dan mengalami penurunan di musim panas. Ini terjadi karena produksi sperma meningkat pada suhu dingin. Karenanya tak mengherankan bila jumlah sperma tertinggi di pagi hari.

Berbeda pada musim panas, produksi sperma mengalami penurunan begitu pula dengan kualitasnya. Ini terjadi karena testis sangat sensitif terhadap suhu panas.
Jadi, keberhasilan pembuahan tidak hanya ditentukan oleh masa subur perempuan, tetapi juga pada lelaki. ''(*)

Uang, Penyebab Terbesar Stres pada Lelaki
Ilustrasi
Ilustrasi (sumber: Visualphotos)
62 persen lelaki merasa tak nyaman dengan kondisi keuangannya, dan hanya 21 persen yang mengaku tidak stres karenanya.

Sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi jiwa Aviva USA dan Mayo Clinic mengungkapkan, bahwa keuangan merupakan sumber terbesar stres pada lelaki.

Hasil survei yang melibatkan 2.068 lelaki usia 18 tahun ke atas menunjukkan, bahwa 62 persen lelaki merasa "tidak nyaman" dengan kondisi keuangannya. Hanya 21 persen lelaki yang tidak merasa stres, meski kondisi keuangannya tidak baik. Penelitian ini melibatkan 2.068 orang usia 18 dan lebih tua.

Para peneliti juga menemukan, empat dari lima lelaki mengatakan, bahwa kesehatan mereka baik atau sangat baik. Tapi ini kontras dengan temuan lainnya - hampir setengah dari lelaki melaporkan, bahwa mereka mengalami peningkatan berat badan selama dekade terakhir, dan dua dari tiga lelaki mengatakan mereka mengalami stres.

Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa sekitar 25 persen lelaki dalam survei tidak melakukan berolahraga secara teratur.

Parahnya lagi, kata Dr Philip Hagen, dari Mayo Clinic, penelitian menemukan bahwa rata-rata lelaki cenderung menghindari atau malas ke dokter sampai masalah kesehatan utamanya muncul.

"Dalam survei ini, kita melihat beberapa kecenderungan penghindaran yang sama di antara responden laki-laki. Secara keseluruhan lelaki menggambarkan dirinya berada dalam kesehatan yang baik. Padahal di saat yang sama masalah kesehatan mereka berisiko tinggi, seperti kenaikan berat badan dan tingkat stres yang tinggi," imbuhnya.''(*)

Minum Sedikit Alkohol Diperkenankan untuk Perempuan Hamil

Perempuan hamil masih diperkenankan minum alkohol, meski harus dibatasi.
Perempuan hamil masih diperkenankan minum alkohol, meski harus dibatasi. (sumber: marvelous-girl)
Perempuan hamil boleh minum sedikit alkohol per hari tanpa membahayakan perkembangan janin.

Selama ini, konsumsi alkohol yang berlebihan selama kehamilan dinilai bisa membahayakan bayi, menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan dari gangguan perilaku dan kurang memiliki kecukupan IQ.

Karenanya, banyak departemen kesehatan dari berbagai negara merekomendasikan bahwa perempuan seharusnya menghindari alkohol selama kehamilan. Sejumlah negara menetapkan perempuan hamil hanya boleh minum tak lebih dari 175 ml wine, dua gelas, dua kali seminggu.

Namun semua batasan ini dipatahkan oleh para peneliti dari Denmark yang menemukan bahwa minum tiga kali dari 175 ml itu tidak akan memberi efek negatif kepada kehamilan.

Penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Obstetrics and Gynaecology, meneliti 1628 perempuan dan keturunannya dari sejak hamil hingga anak-anak mereka berusia lima tahun.

Para ibu diminta untuk menilai kebiasaan minum mereka sendiri selama kehamilan dalam wawancara yang diadakan pada sebelum kehamilan, biasanya sekitar 17 minggu.

Kemudian mereka dikategorikan sebagai bukan peminum selama kehamilan; peminum ringan (satu hingga empat gelas seminggu); peminum moderat (lima hingga delapan); atau peminum berat (sembilan atau lebih).

Untuk kepentingan penelitian, satu minuman bervolume 125 ml.

Mereka menemukan bahwa minum delapan gelas kecil berukuran 125 ml tadi per minggu, tidak memiliki efek apa pun pada kecerdasan (IQ) anak mereka yang berusia lima tahun, rentang perhatian, kontrol diri, dan kemampuan mengelola diri sendiri.

Hanya pada anak-anak perempuan yang mengonsumsi sembilan hingga lebih minuman seminggu, memperlihatkan efek rentang perhatian yang rendah.

Kebanyakan perempuan minum di lima minggu pertama kehamilannya sebelum menyadari bahwa mereka hamil.

Profesor Ulrik Schioler Kesmodel, dari Universitas Aarhus, Denmark berkata bahwa maksud dari penelitian ini tidak untuk mendorong perempuan minum alkohol saat hamil. “Namun kami ingin memastikan bahwa bagi mereka yang tetap minum sebelum menyadari bahwa mereka hamil, tidak perlu terlalu khawatir,” ujar Kesmodel.

Ia menambahkan bahwa ia dan kolega penelitinya “sangat terkejut” tidak menemukan bukti apa pun tentang efek membahayakan pada anak-anak yang dilahirkan dari perempuan yang masuk dalam kategori binge drinker – yaitu perempuan yang minum dua gelas (250 ml) wine pada satu malam.

Prof Kesmodel mengakui bahwa anak-anak dalam penelitiannya ini harus dicek kembali saat usianya bertambah, karena problem neurologi hanya terlihat dari sejak usia lima tahun.

Patrick O'Brien, seorang dokter kandungan mengatakan penelitian ini bukanlah lampu hijau untuk minum bebas selama hamil.

“Temuan ini memperlihatkan bahwa minum ringan tidak memiliki efek pada anak hingga usia lima tahun. Namun bukan berarti hal ini menjadi alasan perempuan untuk terus minum alkohol saat hamil,” ujar Patrick O'Brien sambil menambahkan bahwa sebaiknya minum itu hanya bisa dilakukan hingga 12 minggu kehamilan. ''(*)
Asyik Ber-gadget Waspadai Dampaknya
Ilustrasi seseorang sedang menikmati berbagai fitur yang ada di iPad-nya.
Ilustrasi seseorang sedang menikmati berbagai fitur yang ada di iPad-nya. (sumber: AFP)
Mulai dari rasa nyeri akibat ketegangan otot, kurang tidur, hingga kecanduan seperti kasus narkoba.

Semakin praktis dan murahnya harga teknologi komunikasi dan informasi seperti gadget, membuat orang semakin akrab dengan alat canggih ini. Tak heran bila kini teknologi tersebut boleh dibilang bukan merupakan barang mewah lagi bagi masyarakat. 

Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan gadget secara tidak tepat dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Mulai dari keluhan ringan hingga serius.

Berbagai penelitian juga menunjukkan, bahwa penggunaan gadget terlalu sering atau terlalu lama dapat meningkatkan risiko kesehatan, baik fisik maupun mental.

Hasil penelitian terkini yang dilakukan oleh peneliti Swedia menunjukkan, bahwa kalangan muda (usia produktif) yang terlalu sering  menggunakan ponsel dan komputer berisiko lebih besar mengalami gangguan tidur, stres dan memengaruhi kesehatan mental mereka.

Sara Thomee dari Akademi Sahlgrenska di Universitas Gothenburg di Swedia dan rekan penelitiannya, melakukan empat penelitian yang berbeda untuk melihat bagaimana penggunaan komputer dan ponsel memengaruhi kesehatan mental dewasa muda.

Studi-studi ini, yang mencakup kuesioner untuk 4.100 orang berusia 20-24 dan wawancara dengan 32 pengguna berat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengungkapkan, bahwa penggunaan intensif dari ponsel dan komputer dapat dihubungkan dengan stres, gangguan tidur dan gejala depresi.

"Kami melihat efeknya baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan ditindaklanjuti pada para relawan selama setahun," kata Thomee, yang akan menyajikan hasil penelitiannya itu dalam tesisnya mendatang.

Kesimpulan yang didapat dari penelitiannya itu adalah, bahwa penggunaan TIK secara intensif dapat berdampak pada kesehatan mental di kalangan orang dewasa muda.

Gangguan Tidur, Stres dan Depresi
Penelitian tersebut juga mengungkapkan, bahwa pengguna berat ponsel ternyata terkait dengan peningkatan masalah tidur pada lelaki dan peningkatan gejala depresi pada lelaki dan perempuan.

Tak hanya itu, lanjut Thomee, sering menggunakan komputer tanpa istirahat juga meningkatkan risiko stres, masalah tidur dan gejala depresi pada perempuan. Sedangkan lelaki yang menggunakan komputer secara intensif lebih mungkin untuk mengembangkan masalah gangguan tidur.

"Secara teratur menggunakan komputer hingga larut malam dikaitkan tidak hanya dengan gangguan tidur, tetapi juga dengan gejala stres dan depresi pada lelaki dan perempuan," kata Thomee.

Kombinasi dari penggunaan komputer dan ponsel secara berlebihan membuat asosiasi yang lebih kuat. Salah satu kesimpulannya adalah, bahwa kaum muda dianjurkan untuk menggunakan teknologi tersebut dengan cara yang sehat dan bijak.

"Ini berarti pengguna penting untuk mengambil waktu istirahat dan membatasi penggunaan teknologi tersebut," kata Thomee.

Hal senada dikemukakan pula oleh dokter spesialis kedokteran olahraga,  dr Michael Triangto, SpKO. Ia berpendapat, TIK  atau gadget dapat menimbulkan kecanduan. Kemampuannya untuk terus terhubung selama 24 jam nonstop selama 7 hari, membuat pengguna ponsel pintar misalnya, selalu update dengan berita apa pun, termasuk untuk berkomunikasi dengan teman-temannya.

Kesenangan yang timbul saat menerima e-mail, SMS, atau pesan ditengarai akan menimbulkan kesenangan tersendiri bagi para pengguna ponsel pintar seperti, BlackBerry. 

Suara "tring" dari ponsel pintar yang menandakan ada e-mail atau pesan baru yang masuk akan membuat kita penasaran untuk mengintip isinya. Keasyikan ini bisa terus berlanjut hingga malam hari. Padahal di waktu tersebut seharusnya digunakan untuk beristirahat dan memulihkan energi. Nah, kondisi seperti ini bila berlangsung terus-menerus lambat laun akan menimbulkan kecanduan.

Seperti Kecanduan Narkoba
Penelitian yang dilakukan tim dari Rutgers University menyebutkan, untuk menyembuhkan pecandu ponsel pintar, terapi yang digunakan sama seperti terapi untuk pecandu narkoba.

Kurangnya waktu untuk tidur akibat terlalu asyik ber-gadget juga akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari berkurangnya produktivitas kerja, naiknya jumlah kecelakaan, hingga tubuh jadi gampang diserang penyakit. Karena itu, para ahli menyarankan untuk mematikan ponsel menjelang waktu tidur agar Anda bisa beristirahat.

Selain itu, penggunaan gadget bila tak dilakukan secara bijak juga akan mengurangi produktivitas lantaran sudah kecanduan. Akibatnya konsentrasi jadi terganggu.

Penelitian yang dilakukan tim dari MIT Sloan School of Management tahun 2007 menunjukkan, bahwa penggunaan BlackBerry memiliki dampak negatif di lingkungan kerja, seperti tidak terpenuhinya tenggat kerja akibat konsentrasi yang terbagi antara pekerjaan dan ponsel pintar.

Belum lagi gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh otot-otot tubuh seperti otot pada tangan, lengan, bahu, tengkuk atau leher, mata hingga kepala. Michael menjelaskan, semakin hari cenderung semakin banyak orang yang datang ke tempat praktiknya mengeluh nyeri pada lengan bawah yang merambat  ke lengan atas. Bahkan ada pula yang merasa nyeri di bahu dan tengkuknya.

“Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata mereka terlalu banyak menggunakan ponsel pintarnya,” imbuhnya kepada BRN.

Begitu pula gangguan yang terjadi pada mata. Pengguna yang terlalu lama melihat layar ponsel dengan teks berukuran kecil bisa menyebabkan sakit kepala, kelelahan mata yang menyebabkan penglihatan jadi buram dan mata berair.

Bila keluhan ini berlangsung terlalu lama, tentu saja akan membahayakan bagi kesehatan. "Otot-otot tubuh tidak selalu siap dalam mengantisipasi kerja yang berlebihan seperti itu. Akibatnya asam laktat akan tertimbun dan menimbulkan nyeri pada otot-otot yang bersangkutan," jelas Michael.

Karena itulah pengguna gadget harus bijak dan bisa menggunakannya secara tepat agar terhindar dari berbagai dampak buruk tersebut. Pun harus mengetahui cara sehat menggunakan gadget.

Gunakan Gadget Berlebihan Bahayakan Otot

Ilustrasi Blackberry
Ilustrasi Blackberry (sumber: berryreview)
Otot akan mengalami kelelahan dan kekakuan yang berakibat munculnya rasa nyeri atau peradangan.

Keberadaan gadget seperti ponsel biasa, ponsel pintar (smartphone) dan iPad dengan berbagai fitur dan kemudahan dalam mengakses beragam informasi melalui internet, membuat banyak orang semakin sering bersentuhan dengan teknologi praktis yang berukuran relatif kecil tersebut.

Tak heran ke mana pun kaki melangkah pengguna gadget -- terutama ponsel pintar -- terus menatap layar ponselnya. Inilah yang membuat kebanyakan penggunanya jadi sangat tergantung, bahkan ada pula yang sudah kecanduan dengan teknologi tersebut.

Padahal tanpa disadari, penggunaan gadget yang berlebihan, kata dr Michael Triangto, SpKO, dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama masalah pada otot-otot tubuh.

Dokter spesialis kedokteran olahraga ini menjelaskan, menatap layar ponsel pintar terlalu lama bisa menyebabkan munculnya berbagai keluhan seperti kelelahan mata yang mengakibatkan penglihatan menjadi buram, terasa pegal di sekitar mata dan kening, mata berair, dan sakit kepala.

Semua itu, kata Michael, terjadi karena ketegangan (kekakuan) otot akibat kerja mata yang berlebihan. Tak hanya itu, ia mengaku belakangan ini cukup banyak pasien yang datang ke tempat praktiknya dengan keluhan nyeri pada lengan bawah yang berlanjut ke lengan atas. Bahkan ada yang rasa nyerinya hingga ke bahu dan tengkuk. Setelah ditelusuri lebih jauh, lanjut dia, ternyata pasiennya terlalu banyak menggunakan ponsel pintar.

"Ada juga pasien saya yang sudah sangat tergantung dengan Blackberry (BB), tak bisa lagi menggerakkan kedua jempolnya. Jadi, saat mengetik jemari tangannya tak memegang BB-nya, melainkan diletakkan di meja atau pangkuannya, lalu kedua telunjuknya yang digunakan untuk mengetik ,” jelasnya kepada Beritasatu.com.

Itu terjadi, lanjut dia, karena jempolnya terasa sangat sakit dan kaku saat digunakan. Michael menjelaskan, tubuh memang tidak selalu siap dalam mengantisipasi kerja yang berlebihan seperti itu. Akibatnya asam laktat akan tertimbun dan menimbulkan nyeri pada otot-otot yang bersangkutan.

Apalagi jari-jemari tangan, kata Michael, sebenranya dirancang untuk melakukan gerakan-gerakan halus. Bisa dibayangkan, betapa beratnya jari-jemari tangan bila terus-menerus digunakan untuk mengetik di keypad ponsel biasa atau ponsel pintar yang kebanyakan berukuran kecil itu.

“Semakin banyak kita menggunakan jari tertentu, maka akan terjadi kelelahan karena ototnya melakukan gerakan anaerobik. Berbeda dengan keypad yang ada di komputer dan laptop yang berukuran besar sehingga semua jari bisa bergerak dan terasa lebih nyaman ketimbang ponsel,”  imbuhnya.

Bisa Mengubah Postur Tubuh
Potensi risiko gangguan kesehatan akibat penggunaan gadget yang tidak tepat ini, kata Michael, kecenderungannya semakin. Pasalnya, harga alat komunikasi dan informasi tersebut, semakin hari semakin murah, sehingga semakin banyak pula orang yang baru melek teknologi.

“Nah, orang-orang yang baru melek teknologi inilah yang paling berisiko terkena berbagai keluhan itu. Kenapa? Karena mereka lagi semangat-semangatnya lantaran baru mengenal teknologi tersebut. Selain faktor sosial juga ikut memengaruhi,” imbuh dokter yang menjabat sebagai Direktur Slim + Health, Sports Therapy ini.

Selain itu, posisi tubuh yang tidak nyaman akibat penggunaan gadget yang terlalu lama, kata Michael, juga bisa mengubah postur tubuh misalnya, salah satu bahu pengguna menjadi miring. Apalagi kalau sebelumnya sudah mempunyai gangguan lain seperti, kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang (skoliosis).

Bahu miring ini terjadi, karena di bagian tubuh tersebut, kata Michael ada otot dengan tendon yang panjangnya seperti tali bra. “Bila orang yang bersangkutan terkena skoliosis mengalami tegangan yang tak berimbang, maka ototnya itu akan jatuh seperti tali bra,” imbuhnya. Kondisi inilah yang menyebabkan salah salah satu bahunya miring.

Bila mengalami keluhan ini, Michael menyarankan, untuk melakukan gerakan dengan cara mengangkat kedua lengan ke atas dengan posisi kedua jari-jemari tangan saling berpegangan atau mencengkeram.

“Kalau terasa tak nyaman berarti memang ada keluhan. Gerakan tersebut bisa dilakukan untuk penanganan awal. Bila belum teratasi juga keluhannya, sebaiknya segera konsultasi ke dokter,” sarannya.

Keluhan serupa juga bisa terjadi pada para pengguna, iPad, galaxy tab dan jenis gadget lainnya. Nah, untuk mencegah atau menurunkan risiko tersebut, Michael menyarankan untuk menggunakan gadget secara bijak.

“SMS, email, messengger atau chatting online mana yang memang perlu langsung di respon, mana yang bisa ditunda dan tak perlu direspons. Jadi harus bisa memilah untuk membatasi komunikasi agar tak terlalu sering bersentuhan dengan gadget,” tutupnya.
 

Tips Sehat Ber-gadget

Ilustrasi pengguna gadget yang sedang mengoperasikan iPad.
Ilustrasi pengguna gadget yang sedang mengoperasikan iPad. (sumber: EPA)
Melakukan beberapa tips mudah ini, mencegah Anda dari berbagai dampak buruk  penggunaan gadget.

Agar terhindar dari dampak buruk akibat penggunaan gadget yang tidak tepat atau berlebihan, dr Michael Triangto, SpKO, spesialis kedokteran olahraga menyarankan, untuk menggunakan teknologi praktis tersebut secara bijak.

Seperti apa? Berikut beberapa tipsnya:

Perlakukan Sesuai Fungsi Dasarnya
Jangan menggunakan ponsel biasa atau ponsel pintar (smartphone) untuk bekerja. Misalnya, jangan membiasakan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaannya dengan alat komunikasi tersebut, kecuali bila hanya sesekali saja. Itu masih dalam batas aman. Bagaimana pun fungsi dasar ponsel biasa atau ponsel pintar adalah teknologi untuk berkomunikasi. Bila ingin melakukan tugas-tugasnya sebaiknya dilakukan dengan komputer, laptop atau Ipad yang lebih nyaman.

Membatasi Komunikasi
Semakin banyaknya jejaring sosial, ditambah lagi fasilitas chatting online seperti Yahoo Messenger (YM) dan Blackberry Messenger (BBM) menyebabkan pengguna gadget selalu terkoneksi dengan pergaulan dunia mayanya selama 24 jam. Kondisi inilah yang menyebabkan mereka banyak yang kecanduan gadget.

Untuk menghindari hal tersebut, maka si pengguna harus membatasi komunikasi virtual tersebut. Mana yang perlu langsung direspons, ditunda, atau bahkan tak perlu direspons. Dengan demikian, pengguna gadget tidak memberi beban berlebihan kepada tubuhnya.

Hindari Tempat yang Tak Mendukung
Sebisa mungkin Anda tidak menggunakan gadget di tempat-tempat yang tidak mendukung untuk menggunakan teknologi tersebut dalam waktu yang lama. Misalnya, di tempat yang tidak ada meja  sehingga tangan sering dalam posisi siku yang menekuk tanpa adanya alas untuk menopang. Posisi ini bila sering dilakukan akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti, pegal di bahu, tengkuk dan siku tangan, karena otot tegang. Selain itu posisi tersebut juga menyebabkan peredaran darah terganggu.

Lakukan Peregangan
Bila tubuh mulai merasa tak nyaman, itu merupakan tanda untuk istirahat. Anda harus mematuhi sinyal ini untuk mencegah munculnya keluhan akibat penggunaan gadget. Melakukan peregangan  sangat penting untuk melenturkan kembali otot-otot yang kaku dan tegang akibat penggunaan gadget.  Bila keluhan mulai terasa pun peregangan harus tetap dilakukan untuk mengatasi keluhan ringan sehingga terhindar dari keluhan serius.

Peregangan bisa dilakukan dengan cara menggerakkan leher ke kiri, ke kanan, ke depan dan ke belakang. Masing-masing gerakan ditahan sebentar dalam lima hitungan. Kemudian angkat kedua lengan ke atas dengan posisi kedua telapak tangan saling berpegangan. Lakukan gerakan sama ke arah depan, ke bawah dan ke belakang. Masing-masing gerakan juga ditahan sebentar dalam lima hitungan.

Selain itu, latihan penguatan jari-jemari tangan juga perlu dilakukan seperti gerakan meremas , mengepal lalu membuka telapak tangan. Untuk melakukan latihan ini, Anda bisa menggunakan koran, bola atau karet gelang yang di pasang di jari-jari tangan. Demikian juga dengan kaki, Anda dapat menggerak-gerakkan kedua telapak kaki pada posisi lurus, ke atas, ke kiri dan ke kanan.

Melakukan latihan seperti push up, sit up dan back up juga perlu dilakukan untuk melenturkan otot-otot pinggang, punggung dan lengan. 

Kompres dengan Air Dingin Bila Terasa Nyeri (Peradangan)
Bila terasa nyeri (peradangan) Anda dapat mengatasinya dengan kompres air dingin (air es). Cara mendeteksi adanya peradangan cukup mudah. Misalnya, rasa nyeri yang terasa di bahu. Coba Anda sentuh kedua bahu dengan telapak tangan, apakah suhu tubuhnya ada yang lebih panas atau hangat. Bila ya, berada ada peradangan. Karenanya harus segera dikompres.

Begitu pula dengan mata yang mengalami kelelahan akibat penggunaan gadget, Anda dapat mengompres dengan air dingin atau irisan buah-buahan yang banyak mengandung air seperti, mentimun dan tomat.

Pijatan boleh saja dicoba selama tidak menimbulkan keluhan yang semakin terasa. Bila setelah dipijat keluhannya semakin terasa sakit (nyeri), makan pijatan harus dihentikan.

Apabila Anda sudah melakukan beberapa penanganan awal, tapi rasa sakitnya tak kunjung mereda atau hilang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter sebelum keluhan yang dirasakan semakin serius.

Studi: Nonton Bola Memicu Stres

Emosi para penggemar sepak bola begitu terbawa saat menonton tim yang dijagokannya berlaga di sebuah pertandingan.
Emosi para penggemar sepak bola begitu terbawa saat menonton tim yang dijagokannya berlaga di sebuah pertandingan. (sumber: Suara pembaruan)
Lonjakan emosional cenderung meningkatkan kortisol, yaitu hormon stres dalam tubuh yang terkait dengan sejumlah masalah kesehatan.

Para penggemar sepak bola kini tengah asyik menikmati kompetisi sepak bola piala Eropa 2012.

Di tengah kecemasan dan khawatir selama menonton tim favorit mereka, banyak yang tidak menyadari bahwa hal tersebut berpotensi memicu hormon kortisol.

Alih-alih merasa santai, mereka malah rentan mengalami stres. Belum lagi dengan risiko masalah kesehatan yang bisa muncul akibat begadang nonton bola.

Berdasarkan laporan dari Sains Daily, sebuah studi yang dipimpin oleh Dr Alicia salvador dari Universitat de Valencia menunjukkan, bahwa mereka cenderung untuk meningkatkan testoteron dan kortisol, selama menonton pertandingan sepak bola.

Kortisol itu sendiri adalah hormon stres utama dalam tubuh dan terkait dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk obesitas.

Melalui penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal PLoS ONE, Salvador membuktikan melalui serangkaian analisis dari jumlah pendukung tim sepak bola Spanyol saat menonton pertandingan melawan tim Belanda di Piala Dunia 2010 di negara itu.

Dalam studi ini, peneliti meminta para pendukungnya untuk menyampaikan harapan dan perasaan sebelum pertandingan. Para peneliti kemudian meneliti tingkat testoteron dan kortisol sebelum, selama dan setelah pertandingan.

Salvador menunjukkan respons piskologis seseorang sambil menonton kompetisi, dimana kekalahan atau kemenangan berada di luar kendali mereka.

Hasilnya, testoteron dan kortisol meningkat ketika seseorang menghadapi situasi kompetitif yang paling bergairah dan memiliki peningkatan stres secara maksimal. Terutama pendukung fanatik yang usianya masih muda.

Melalui studi ini, Salvador membuktikan bahwa pendukung sepak bola fanatik lebih rentan mengalami stres bila dibandingkan dengan kondisi penggemar yang menonton olahraga lainnya seperti, basket dan judo.

Studi terdahulu yang dilakukan oleh peneliti dari Amerika Serikat, Dr Jens Dulevey, juga menunjukkan bahwa sepak bola dapat menghasilkan stres jangka pendek. Dampak dari lebih banyak menonton permainan tim favoritnya ketimbang melakukan kegiatan lainnya.

Studi tentang 2.000 penggemar sepak bola menunjukkan, adanya peningkatan tekanan darah yang mencapai lebih dari 30 persen saat menonton permainan tim favoritnya. Mereka terbawa dalam pertandingan tersebut yang mengakibatkan munculnya lonjakan emosional.

Perasaan emosional ini akan memuncak tatkala wasit membuat kesalahan yang merugikan tim favoritnya itu.

Stres seperti kita ketahui, bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Parahnya lagi, stres ternyata juga bisa menyebabkan penyakit alzheimer. Nah, untuk mencegah hal tersebut Anda harus menjaga kualitas istirahat (tidur) dan pola makan agar tubuh tetap sehat meski begadang nonton bola.''(*)

September, Batas Akhir Tukang Gigi Berpraktik

Seorang tukang gigi mengerjakan proses pembuatan gigi palsu yang terbuat dari bahan acryclic didaerah Cicadas, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/3).
Seorang tukang gigi mengerjakan proses pembuatan gigi palsu yang terbuat dari bahan acryclic didaerah Cicadas, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/3). (sumber: Jakarta Globe/Rezza Estily)
Kemenkes berjanji akan memberi pelatihan dan pembinaan agar mereka menjadi tukang gigi terlatih.

Kementerian Kesehatan memberi perpanjangan waktu bagi tukang gigi untuk berpraktek sampai September.

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes, Supriyantoro, mengatakan,  Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) mengatakan, Peraturan Menteri Kesehatan No.  1871/2011 yang semestinya berlaku awal April, ditunda enam bulan hingga September mendatang.

"Mestinya berlakunya Permenkes yang lalu, mulai per satu April efektif berlaku sehingga tukang gigi tidak boleh menjalankan kewenangannya.  Tetapi memang timbul beberapa protes, sehingga kita perpanjang," ujar  Supriyantoro, Jumat, (15/06).

Ia menambahkan, saat ini ada sekitar 75.000 tukang gigi di  Indonesia, dan banyak dari mereka menjadi tulang punggung keluarga. "Penetapan regulasi memang tidak bisa hitam putih, tapi di sisi lain kita harus memikirkan bahwa masyarakat juga harus dilindungi," ujar  Supriyantoro.

Untuk mengakomodir keinginan tukang gigi, Kemenkes memberi perpanjangan waktu dan akan memberi pelatihan dan pembinaan bagi tukang gigi.

"Kita akan latih dan sertifikasi mereka menjadi tukang gigi terlatih. Saya belum bisa bicara apakah setelah pembinaan itu mereka bisa praktik mandiri, belum diputuskan," katanya lagi.

Dalam pembinaan itu para tukang gigi akan diberi kemampuan standar. "Itupun hanya dalam kompetensi membuat gigi tiruan lepasan dari akrilik sebagian atau penuh," tambah Supriyantoro. Setelah disertifikasi, nantinya baru akan diputuskan bagaimana nasib mereka.

Faisol Basri, Sekretaris Jenderal Ikatan Tukang Gigi Indonesia mengatakan, perpanjangan waktu ini tidak melegakan. Ini dikarenakan, lanjut dia, di bulan Oktober ribuan tukang gigi tetap saja terancam kehilangan mata pencahariannya.

"Kalau dikatakan ada tukang gigi melanggar kenapa profesinya dimatikan. Dokter juga banyak yang malpraktik tapi bukan institusi dokternya dibubarkan," katanya.

Faisol juga menganggap rencana pemerintah untuk mengadakan pembinaan adalah rencana yang tidak jelas. "Mekanismenya tidak jelas, setelah itu juga tidak jelas nasib tukang gigi bagaimana," tutupnya.

Gizi Anak Dituntut Jadi Agenda Serius RI di KTT G20

Ilustrasi anak gizi buruk
Ilustrasi anak gizi buruk (sumber: Antara)
Data Bank Dunia per 23 Mei 2012, terungkap angka kematian anak di bawah lima tahun sebesar 35 kematian per-1000 anak kelahiran hidup di Indonesia.

Meski kekurangan pangan dan gizi yang tidak memadai merupakan penyebab utama kematian anak berusia di bawah lima tahun, masalah gizi belum menjadi perhatian serius bagi para pemimpin dunia.

Tjahjono Soerjodibroto, Direktur Nasional World Vision Indonesia, organisasi yang fokus pada kehidupan anak, mengatakan masalah gizi belum mendapat perhatian yang cukup dari para pemimpin negara terkaya yang tergabung dalam G20.

Berdasarkan data dari Bank Dunia per 23 Mei 2012, terungkap angka kematian anak di bawah lima tahun sebesar 35 kematian per-1000 anak kelahiran hidup di Indonesia.

"Kondisi ini yang menjadi alasan mengapa G20 perlu memberi perhatian serius terhadap kecukupan pangan dan peningkatan gizi anak,” ujar  Tjahjono.

Data terbaru yang dirilis UNICEF Mei lalu juga menyebutkan, lebih  dari 40 persen anak Indonesia mengalami pertumbuhan yang terhambat (stunted growth) akibat kurang gizi. Kondisi ini bahkan sama buruknya dengan keadaan di beberapa negara Afrika.

Untuk itu, menurut Tjahjojo, menjelang KTT G20 di Los Cabos, Meksiko  18–19 Juni 2012, kebijakan dan langkah komprehensif mengatasi kekurangan gizi anak di Indonesia masuk dalam agenda G20 Sherpa Indonesia.

Menurut Tjahjono, investasi pada peningkatan gizi dapat mengurangi stunting (terhambatnya pertumbuhan tinggi tubuh) pada bayi dan anak, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekitar 2%-3% di negara–negara berkembang.

“Oleh sebab itu para pemimpin negara dengan kekuatan ekonomi besar harus  menerima tanggung jawab politis dan moral, untuk menyediakan sumberdaya yang mendukung tindakan berkelanjutan mengatasi kekurangan gizi,” tukas dia.

Kian Besar Ukuran Dada, Makin Berbahaya

Ilustrasi
Ilustrasi (sumber: http://theinspirationroom)
"Perubahan ukuran bra tak sebagus kedengarannya," ujar Williams.

Jangan senang dulu jika ukuran payudara yang membesar. Pasalnya, itu mungkin berbahaya bagi kesehatan Anda. Hal ini diungkapkan Florence Williams, dalam buku terbarunya, Breasts: A Natural and Unnatural History.

Dalam penelitiannya, Williams menemukan bahwa ukuran bra rata-rata perempuan di Amerika Serikat meningkat dari 34B menjadi 36C.

"Perubahan ukuran bra tak sebagus kedengarannya," ujar Williams.

Williams kemudian menjelaskan alasan yang dapat berkontribusi terhadap bertambahnya ukuran bra. Seperti bertambahnya lingkar pinggang dan faktor dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Menurut sebuah studi pada 2010, 15 persen anak perempuan Amerika mulai mengalami pertumbuhan jaringan payudara saat mereka berusia tujuh tahun. Padahal umumnya, jaringan terbentuk mulai usia 9 sampai 10 tahun.

Payudara yang lebih besar memiliki konsentrasi jaringan lemak yang jauh lebih tinggi. Tubuh menyimpan racun kimia dalam sel lemak. Ini berarti payudara besar dapat menyimpan senyawa berbahaya.

Jika banyak bahan kimia disimpan dalam jaringan payudara, kemungkinan mereka akan ditransfer ke dalam ASI pun kian besar.

Resep Klasik Kurangi dan Menjaga Bobot Tubuh

Ilustrasi diet dan timbangan berat badan.
Ilustrasi diet dan timbangan berat badan. (sumber: Michael A. Keller/Image 100/Visualphotos)
Klise karena memang terbukti dan dianjurkan orang yang berkompeten.

Bagi mereka yang punya masalah dengan bobot tubuh yang cenderung naik-turun bak mainan yoyo pasti paham kesulitan menurunkan berat badan dan menjaganya tetap di angka ideal.

Nasihat standar untuk mengurangi berat badan adalah dengan mengurangi asupan makanan. Simpanan lemak dalam tubuh yang berlebih sebenarnya adalah surplus energi yang terakumulasi karena terlalu banyak asupan kalori.

"Pada dasarnya, tak ada salahnya untuk mengurangi makanan, tetapi membuat tubuh kelaparan tidak akan memberi hasil jangka panjang," kata Ingo Froboese, profesor di Health Centre of the German Sport University, di Cologne, Jerman.

Menurut Froboese, meski tubuh kehilangan berat badan dalam beberapa hari dengan sistem membuat diri lapar, kebanyakan yang terhilang adalah air.

Profesor ini menyarankan latihan pembentukan otot dan latihan kekuatan untuk menghilangkan berat badan sambil mengurangi sedikit asupan.

Saat seseorang berdiet, tubuh akan mencari simpanan energi dalam tubuh untuk bisa tetap hidup, artinya cadangan lemak akan terbakar. Bila asupan kalori kembali naik atau kembali seperti biasa, tubuh mengingat kondisi ketika kekurangan asupan, lalu secara otomatis tubuh akan menyimpan cadangan energi lebih banyak supaya bila terjadi kekurangan asupan kalori/sumber tenaga (dari makanan) lagi, maka tubuh punya cadangan banyak.

"Itulah diet yoyo," kata Froboese.

Kunci menghilangkan berat badan, menurut Froboese adalah keseimbangan energi yang negatif. Dengan kata lain, lebih banyak kalori harus dibakar ketimbang yang diasup. Tetapi, bukan berarti tidak makan sama sekali. Cara membakar kalorinya bisa dilakukan dengan latihan pembentukan otot.

"Karena otot mengkonsumsi energi, latihan pembentukan otot yang rutin adalah patokan dasar untuk menjaga berat badan," kata Froboese.

Sementara untuk menurunkan berat badan secara perlahan tapi pasti, dijelaskan Froboese, latihan olahraga jenis ketahanan dengan intensitas rendah selama 30-60 menit selama beberapa hari dalam seminggu, disesuaikan dengan kondisi tubuh seseorang, adalah aktivitas penurunan berat badan paling efektif.

Saran-saran dan nasihat untuk menurunkan berat badan yang diungkap Froboese memang terdengar klise, tetapi memang menurutnya hal itu klise karena memang terbukti dan disarankan oleh ahli. Terpenting adalah niat untuk melakukannya untuk mendapatkan bukti dan hasil.

Studi: Mangga Varietas Tertentu Dapat Melawan Obesitas

Ilustrasi mangga.
Ilustrasi mangga. (sumber: Seriouseats)
Mengandung senyawa yang mampu menghambat pembentukan sel lemak.

Mengonsumsi sedikit mangga ternyata bisa membantu menurunkan berat badan, tetapi hanya jika Anda memakan kulitnya yang biasanya buang.

Demikian yang dikemukakan oleh peneliti dari Australia.

Ilmuwan dari Universitas Queensland menemukan, bahwa kulit mangga dari varietas Irwin dan Nam Doc Mai mengandung senyawa yang mampu menghambat pembentukan sel lemak manusia.

Namun sebaliknya, kulit mangga Kensington Pride, memiliki senyawa yang justru mendorong pertumbuhan sel lemak.

Meski masih membutuhkan penelitian lebih jauh, tapi temuan ini, kata Mike Gidley, membuka kemungkinan dibuatnya suplemen yang dapat membantu melawan obesitas (kegemukan).

"Tahap berikutnya adalah untuk mengidentifikasi molekul yang berguna dalm kulit mangga, yang mampu menghambat pembentukan sel lemak," kata Gidley.

Diet Khusus Pengantin Baru Agar Segera Dikaruniai Anak

Ilustrasi
Ilustrasi (sumber: Fancy/Veer/Visualphotos)
Sarapan telur dan roti gandum, serta memperbanyak mengonsumsi sayur dan buah tertentu dapat meningkatkan kesuburan.

Ada diet sederhana yang dapat dilakukan oleh pasangan baru menikah yang ingin segera memiliki anak.

Anda dan pasangan hanya perlu mengonsumsi makanan bergizi yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sistem reproduksi. Hal ini, terutama penting bagi lelaki untuk mengonsumsi telur rebus yang kaya omega 3 dan roti gandum.

Roti jenis ini menurut para pakar gizi, merupakan sumber karbohidrat dan protein yang rendah pada insulin. Nutrisi yang terkandung dalam telur dan roti gandum sangat ideal sebagai pengontrol hormon pada lelaki.

Sedangkan makanan lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah biji labu. Telah diketahui bahwa biji labu mengandung banyak seng, yang diperlukan untuk pembentukan lapisan luar sperma.

Selain mengatur menu gizi, Anda dan pasangan juga perlu mengkombinasikannya dengan olahraga rutin mingguan. Agar diet berhasil secara maksimal, para pakar gizi mengatakan, diet yang tepat perlu dilakukan setidaknya dalam tiga bulan.

Anya Sizer, Fertility Support Co-ordinator for the London Women's Clinic menjelaskan, bahwa  mereka yang menjalankan diet sehat dapat lebih mudah meningkatkan kesuburannya dengan menambahkan vitamin, dan mineral dalam makanannya.  Sementara 74 persen perempuan yang kekurangan gizi setelah menjalani diet sehat tersebut lebih mungkin untuk subur.

Sarapan itu sendiri merupakan salah satu bagian paling penting dari diet ini. Karenanya  Anda dapat mencoba mengonsumsi makanan sehat dan makanan yang ramah untuk sperma. Orak-arik telur disajikan dengan roti gandum misalnya. Selain bisa membuat sperma menjadi berkualitas, telur juga merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan janin.

Ahli gizi, Vicki Edgoson, mengatakan, bahwa telur juga membuat semua makanan dalam pencernaan menjadi lebih lambat, dan mampu mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Efek menguntungkan lainnya dari telur adalah, Anda akan membatasi keinginan untuk menyantap makanan ringan (mengemil).

Ia juga menyarankan agar Anda mengonsumsi delima, buah yang mampu menyeimbangkan hormon pada perempuan. Makanan lain, seperti adas dan seledri juga sangat baik, karena membantu fungsi hati dengan baik dan menghasilkan estrogen.

Selain makanan tersebut, Anda dan pasangan juga perlu mengatur waktu untuk istirahat. Ini sangat penting dilakukan untuk mendukung keberhasilan diet Anda dan pasangan. Pastikan Anda dan pasangan bisa beristirahat sebanyak mungkin, karena kualitas tidur berkaitan dengan proses pemulihan, regulasi hormon, dan meningkatnya energi.

Diet ini juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan. Seperti kita ketahui, kelebihan berat badan akan mengurangi tingkat kesuburan, baik pada lelaki maupun perempuan. Susie Perry Debrice, ahli gizi mengatakan, bahwa tingkat insulin yang tinggi berhubungan erat dengan kurangnya kesuburan, dan mengganggu produksi testosteron pada lelaki.

Selain makanan, faktor lain juga dapat mempengaruhi tingkat kesuburan seperti, mandi air dingin dan berjemur di bawah sinar matahari beberapa menit. Menurut hasil penelitian, kedua cara tersebut dapat meningkatkan kesuburan lelaki. Tak hanya itu, orang yang ingin segera mendapatkan bayi juga harus menghindari penggunaan celana ketat, karena bisa memengaruhi kesuburannya.

Jadi, jika Anda dan pasangan berencana untuk segera memiliki anak, tak ada salahnya untuk  mencoba menjalani diet dan kebiasaan-kebiasaan sehat tersebut. Selamat mencoba!

Jumlah Lansia Indonesia, Lima Besar di Dunia

ilustrasi: Ledakan pendudukan lansia harus segera diantisipasi untuk mencegah kebangkrutan yang akan dialami oleh negara.
ilustrasi: Ledakan pendudukan lansia harus segera diantisipasi untuk mencegah kebangkrutan yang akan dialami oleh negara. (sumber: Antara)
Mencapai 18,04 juta jiwa pada tahun 2010.

Indonesia saat ini termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni, mencapai 18,04 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk.

"Jumlah lanjut usia di Indonesia saat ini termasuk lima besar terbanyak di dunia, tentunya ada konsekuensi terhadap besarnya kebutuhan pelayanan dan perlindungan sosial lanjut usia," kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Samsudi di Jakarta, Rabu (30/5).

Jumlah penduduk lansia tersebut meningkat sebanyak empat kali lipat dibandingkan pada 1970 yang tercatat sekitar 5,3 juta jiwa atau 4,48 persen.

Meningkatnya jumlah lansia seiring dengan meningkatnya angka usia harapan hidup penduduk Indonesia sehingga laju penduduk lanjut usia tumbuh dengan cepat.

Seiring dengan meningkatnya jumlah lansia dan mobilitas penduduk yang semakin tinggi di era globalisasi berimplikasi terhadap pola hidup masyarakat seperti perubahan sistem nilai masyarakat.

Dalam beberapa kasus keberadaan lanjut usia sering dianggap beban dalam keluarga sehingga mereka kurang mendapat perhatian bahkan sampai terlantar.

"Karena berbagai permasalahan lansia itu perlu perhatian dan upaya serius untuk mengantisipasi persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kelanjut-usiaan," kata Samsudi.

Adapun program Kementerian Sosial bagi para lansia di antaranya layanan home care yaitu pelayanan lansia berbasis keluarga dimana yang melayani adalah keluarga mereka sendiri. Sekitar 20.000 lansia yang mendapat pelayanan berbasis keluarga tersebut.

Sementara Kementerian Sosial membantu memberikan pendampingan psikologi sosial, perawatan dan ekonomi.

Pelayanan lainnya yaitu day care berupa layanan lansia yang dilakukan oleh institusi panti atau yayasan lain.

Sedangkan bagi lansia yang memang sama sekali tidak bisa beraktivitas lagi mendapat pelayanan berupa program asistensi sosial lansia terlantar sebesar Rp200 ribu per bulan.

0 komentar:

Posting Komentar