MAKASSAR - BAROMETER RAKYAT NEWS: 
Salah satu strategi pemasaran politik yang efektif adalah meminjam nama besar seorang toko yang populer' itulah yang coba dilakukan dua partai menengah yaitu Gerindra dan Nasdem, keduanya melempar kepublik bahwa partai nya siap mengusung JK baik sebagai RI 01 maupun RI 02' kemampuan JK menjaga pencitraan politiknya membuatnya figur yang sangat populer diindonesia' walaupun sebenarnya partai gerindra bukannya tidak mempunya figur yang populer' seperti kita ketahui ketua umum nya Prabowo Subianto yang oleh lembaga survei dianggap toko yang paling populer setelah Megawati Dan Jk.
Salah satu strategi pemasaran politik yang efektif adalah meminjam nama besar seorang toko yang populer' itulah yang coba dilakukan dua partai menengah yaitu Gerindra dan Nasdem, keduanya melempar kepublik bahwa partai nya siap mengusung JK baik sebagai RI 01 maupun RI 02' kemampuan JK menjaga pencitraan politiknya membuatnya figur yang sangat populer diindonesia' walaupun sebenarnya partai gerindra bukannya tidak mempunya figur yang populer' seperti kita ketahui ketua umum nya Prabowo Subianto yang oleh lembaga survei dianggap toko yang paling populer setelah Megawati Dan Jk.Tetapi menurut Direktur Eksekutif (IPI) Indeks Politica indonesia' Suwadi Idris Amir, Salah satu strategi jitu untuk meningkatkan popularitas partai politik adalah menjual nama besar toko nasional yang populer' jangankan partai menengah' partai sebesar golkar, pdip, dan demokrat' harus melakukan nya' untuk menjaga hegemoni mereka.
Harus diakui JK dalan kurun waktu 15 tahun ini menjadi primadona perpolitikan nasional dimulai saat menjadi menteri diera Presiden Abdulrahman Wahid (Gusdur) dan Megawati' keberhasilannya mengembang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya ditambah keberhasilannya mendamaikan komplik-komplik horisontal seperti diambon, aceh, dan poso. Sederat prestasi itu membuat SBY langsung meminangnya mendampinginya merebut RI 01, hampir semua pengamat politik saat itu menilai keberhasilan SBY menjadi RI 01 karna keliheannya mengambil paket saat itu.
JK walaupun kalah dalam pemilihan presiden 2009 lalu, bukannya membuat popularitas menurun tapi semakin membuat popularitasnya semakin meningkat, karna kepintaran pak Jk memposisikan dirinya. Beliau mampu menempatkan dirinya sebagai toko nasionalis dan sosialis, keberhasilannya memimpin Palang merah Indonesia(PMI), memperjuangkan aset nasional, dan menjadi penengah dalam setiap perselisihan baik secara nasional maupun internasional.
Itulah yang membuat partai nasionalis maupun partai islam memberikan tempat khusus kepada pak JK, selain dilevel nasional, para calon kepala daerah berlomba-lomba menjual nama besar Pak JK, seperti dipilkada gubernur Sulsel, Ilham-Aziz IA digaris terdepan menjadikan pak JK ikon campanye untuk mempopulerkan mereka.''(11/7/2012 By Suwadi Idris Amir)
0 komentar:
Posting Komentar