Rabu, 11 Juli 2012

Ical dan Anas, Capres yang Paling tidak Diinginkan.

Ada temuan menarik dari survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipublikasikan hari ini.
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Mereka meriset soal siapa tokoh yang paling tidak disukai publik sebagai calon presiden (capres) dari tokoh yang ada saat ini.
Hasilnya, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menjadi dua tokoh yang paling rendah penerimaannya di mata publik.

Aburizal, yang pada 1 Juli lalu baru dideklarasikan sebagai capres Golkar, mendapat penolakan dari 60% responden. Anas berada di posisi kedua dengan raihan 50% penolakan publik.

"Ical adalah kandidat capres paling ngebet. Namun demikian resistensi publik terhadap Ical ternyata paling tinggi saat ini. Ical terjegal kasus lumpur Lapindo, sedangkan Anas tersangkut kasus hukum, itu sebabnya," kata peneliti senior SMRC, Saiful Mujani di Jakarta, Minggu (8/7).

CEO SMRC Grace Natalie, mengatakan tingkat akseptabiitas atau penerimaan publik terhadap tokoh-tokoh yang disebut-sebut potensial maju sebagai capres, tenryata tidak setinggi dengan popularitas mereka.

Hal ini disebabkan karena banyak tokoh nasional yang dikenal dinilai kurang memenuhi kriteria kualitas nasional.

Sebagai contoh, Aburizal atau akrab disapa Ical ini dinilai sebagai calon presiden yang lemah di semua kualitas personal. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga cukup populer tetapi dianggap lemah dalam kompetensi dan ketegasan.

Adapun Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai lemah dalam integritas dan empati dibanding Megawati.

"Rakyat sedang menunggu tokoh yang dinilai lebih bisa dipercaya, lebih tegas dalam memimpin, lebih punya empati kepada rakyat, dan lebih kompeten," kata Grace..''(din/jar)

Lagi, TK Ingatkan Megawati Jangan Maju Capres 2014
Semua partai menunggu regenerasi dan Bu Mega harus persiapkan regenerasi." 
Tak sekali Taufik Kiemas (TK), suami Megawati Soekarno Putri, menilai istrinya tak perlu lagi maju ke pemilihan  presiden 2014 mendatang.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu kembali menganjurkan agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengusung  tokoh muda partai untuk dicalonkan menjadi RI 1.

"Saya rasa sudah saatnya diberikan kepada anak muda, kan katanya kalau enggak 20 persen enggak usah jadi calon," kata Taufik Kiemas, di gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, hari ini.

Taufik Kiemas mengatakan setiap partai butuh regenerasi, sehingga sudah saatnya partai-partai mengusung tokoh-tokoh muda sebagai calon pemimpin bangsa.

Padahal, dalam survei-survei yang dilakukan akhir-akhir ini, nama Mega tak jarang menjadi calon presiden yang elektabilitasnya paling tinggi. Ketua umum PDI-P itu dinilai masih populer.

Namun, menurut Taufik, Megawati juga perlu mempersiapkan regenerasi untuk partainya. "Semua partai menunggu regenerasi dan Bu Mega harus persiapkan regenerasi," tutup Taufik.

Ketua Fraksi PDI-P, Puan Maharani, sebelumnya pernah mengatakan partainya belum akan mengumumkan calon presiden tahun ini.

Puan yang merupakan putri Taufik dan Megawati itu mengatakan masih terlalu dini mengumumkan hal tersebut. Di samping itu, kata dia, hak tersebut merupakan hak ketua umum yang akan dipastikan dalam kongres mendatang.''(*)

0 komentar:

Posting Komentar