Jumat, 22 Juni 2012

Puan Sindir SBY Soal Korupsi Parpol

Ketua DPP PDIP Puan Maharani
Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Lebih baik kita membenahi internal masing-masing tanpa menuduh pihak lainnya."

JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani menyindir soal kasus korupsi yang terjadi pada tubuh partai politik (parpol). Menurutnya, masing-masing parpol sebaiknya fokus pada pembenahan internal, ketimbang mengurusi partai lain.
Seruan tersebut dilontarkan Puan menanggapi pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD), soal peringkat korupsi yang masih di bawah dua partai lainnya.
Pernyataan Yudhoyono itu dikeluarkan saat dia berbicara di hadapan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) PD, beberapa waktu lalu. Saat itu, SBY membuat perbandingan banyaknya kasus korupsi yang menyangkut anggota parpol di Indonesia, berdasarkan angka-angka jumlah kasus terjadi di seluruh Tanah Air.
Menurut SBY, korupsi yang melanda PD tidak sebesar yang terjaid di parpol lain.
"Lebih baik kita membenahi internal masing-masing tanpa menunduh pihak lainnya," kata Puan Maharani usai membuka pameran  bertema “Energi Bung Karno”,  diselenggarakan di Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat  (22/6).
Menurut Cucu Proklamator Soekarno dan Putri Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu, setiap petinggi partai yang ada saat ini lebih berkonsentrasi untuk mencari solusi perbaikan di partainya masing-masing.
"Kita masing-masing tahu lah mana yang harus dibenahi," tuturnya.
Puan menambahkan, besar atau kecilnya korupsi dalam partai bisa saja diperbandingkan siapapun. Tetapi demikian, hal tersebut tidak akan memberi solusi apa-apa.''(din/jar)

Puan Maharani: Indonesia Butuh Pemimpin Bertangan Dingin

Puan Maharani
Puan Maharani.
"Kita dapat mengambil hikmah dari pahlawan kita, Bung Karno."
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Membuka pameran seni rupa bertajuk 'Energi Bung Karno' di Graha Cipta 3, Taman Ismail Marzuki sore ini, Puan Maharani mengungkapkan makna dari gelaran yang akan dihelat mulai hari ini hingga tanggal 30 Juni 2012 mendatang.

"Kita dapat mengambil hikmah dari pahlawan kita, Bung Karno termasuk ide, gagasan dan cita-cita beliau untuk bangsa Indonesia agar kedepan bisa jadi lebih baik dari hari sebelumnya," ujarnya saat ditemui usai pembukaan pameran Energi Bung Karno sore ini.
Kesenian yang merupakan dari budaya menurut Puan harus mulai diperkenalkan sejak dini agar anak-anak muda bisa mengapresiasi dan mengenal budaya, termasuk budaya tanah air. "Masuk kedalam pendidikan formal, anak muda harus diajarkan apa itu arti dari Indonesia, sekarang salah satunya adalah mata pelajaran Pancasila, dan menurut saya itu adalah cara untuk mencintai budaya Indonesia," tuturnya.
Cucu dari Bung Karno ini juga mengatakan bahwa bangsa Indonesia saat ini haruslah mulai mengintrospeksi diri dan jangan berpuas diri atas hasil yang telah diraih sampai dengan hari ini untuk kemajuan bangsa. "Kita (juga) butuh seorang pemimpin yang bertangan dingin untuk memimpin bangsa ini," tutupnya.''(din/jar)

Terkait Indeks Negara Gagal, Puan Minta Pemerintah Introspeksi

Jumat, 22 Juni 2012 |
Daripada membuat pernyataan penolakan terhadap negara gagal, lebih baik mawas diri.
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani, menilai Pemerintah sebaiknya legowo terhadap publikasi Lembaga Fund For Peace yang menyatakan Indonesia sebagai negara berpotensi gagal.
"Kita harus introspeksi, apa yang jadi kenyataan survei dan data kemajuan yang selama ini dibangga-bangkan, ternyata dianggap tak seperti itu. Ya kita harus terima itu," kata Puan, usai membuka pameran bertema “Energi Bung Karno”, diselenggarakan di Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (22/6).
Menurut Puan, daripada sekedar membuat pernyataan penolakan, lebih baik pemerintah mawas diri dan tak cepat merasa puas atas apa yang dilakukan.
Publikasi itu, menurut dia, juga menggambarkan bahwa Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang jauh lebih bekerja keras demi mengembangkan bangsa.
"Itulah (kesimpulannya) kalau kita melihat hasil publikasi itu," kata Puan.
Dalam hasil pemeringkatan yang dibuat lembaga Fund for Peace yang berbasis di Indonesia, dibuat dengan beberapa ukuran antara lain penegakan HAM dan respon kelompok-kelompok masyarakat.
Indonesia di peringkat ke- 63, dan masuk kategori peringatan sangat tinggi sebagai negara gagal. Dalam indeks yang dikeluarkan lembaga riset ini, negara paling gagal dan yang berada pada peringkat pertama adalah Somalia.  Sementara Finlandia di posisi paling aman, bersama Swiss dan Denmark.''(din/jar)

0 komentar:

Posting Komentar