Jumat, 22 Juni 2012

Nomor Urut Calon Walikota/Wawali Kendari Telah Ditetapkan Melalui Undian.''

Jumat 22/6/2012.
KENDARI – BAROMETER RAKYAT NEWS: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari, akhirnya menetapkan nomor urut pasangan calon walikota dan wakil walikota Kendari Senin 18/6/2012 lalu.
 Ketua Pokja KPU Kota Kendari, La Ode Abdul Nasir Mutalib, SE. MSi, kepada BugisPos di ruang kerjanya Kamis 21/6/2012, mengatakan, sesuai hasil rapat penetapan calon walikota-wakil walikota Kendari setelah melalui proses undian, ditetapkan susunan nomor urut yang di lakukan, terdapat 5 pasangan calon, yakni :  Pasangan nomor urut 1 ditempati oleh Mahar, Nomor urut 2.La Ode geo – Silvenus Oskar Unggul ; Nomor urut 3. Ir. Asrun – Musaddar Mappasomba ; Nomor urut 4.Abdul Hasid Pedansa – Orda Silondae dan Nomor urut 5. Tony Herbyansyah – Yani Kasim. Kelima pasangan ini telah resmi menempati nomor urut masing-masing pasangan yang akan maju pada tanggal 07 Juli 2012 medatang, katanya.
 Selanjutnya, kata Nasir, setelah dilakukan penetapan nomor urut pasangan, kemudian kelima pasangan calon tersebut harta kekayaannya akan diaudit oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mulai tanggal 25 Juni mendatang. “Kami merasa semua sudah selesai, kalaupun ada yang protes tentang nomor urutnya, pasti ada yang keberatan dan mengajukan laporannya ke KPU, namun sampai saat ini tidak ada, sehingga kami berpendapat semua sudah menyetujuinya. Dan untuk proses verifikasi setiap pasangan, kami juga melibatkan Polresta Kendari, Kantor Pengadilan, Diknas Kota Kendari, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Kesbang Kota Kendari.
 Sedangkan pelaksanaan jadwal kampanye, kata Nasir, sementara disusun, dan dalam waktu dekat ini juga akan selesai, yang di rencanakan mulai pada tanggal 20 Juni hingga 3 Juli mendatang, yang ditutup dengan debat kampanye di DPRD Kota Kendari.''(*)

Mubarok: Anas Mundur Tak Kembalikan Elektabilitas

JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Mundurnya Anas Urbaningrum dari Ketua Umum Partai Demokrat dinilai tak akan mengembalikan elektibilitas partainya dalam pemilihan umum 2014 mendatang. "Mundur tidak akan menyelesaikan masalah," kata anggota Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok kala dihubungi Rabu, 20 Juni 2012.
Menurut Mubarok, permintaan Anas mundur hanya berasal dari dua pengurus Partai Demokrat. Permintaan itu datang dari Dewan Pengurus Daerah Bali dan Sumatera Utara. Namun permintaan itu tak akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan partai. "Itu aspirasi di mana saja ada aspirasi, kalau 33 hanya dua yang ngomong itu tidak masalah."
Mubarok mengatakan satu-satunya jalan mengembalikan elektabilitas Demokrat adalah kembali pada prinsip utama partai yaitu, penghormatan pada hukum, penerapan politik cerdas dan santun, serta taat aturan partai. "Etika tertulis jika tersangka langsung non aktif, jangan mengikuti opini, sekali opini dibuat maka selamanya akan ikut pada opini."
Mubarok mengatakan seluruh kader tak perlu terlalu mencemaskan hasil survei yang menyatakan suara Demokrat terus menurun. "Biasa saja survei turun, jangan terpengaruh," kata dia. Dia yakin hasil survei merupakan watak politik yang dipengaruhi peristiwa.
Menjelang pemilu 2014 digelar, Mubarok yakin masih ada waktu bagi Demokrat untuk berbenah. "Bisa saja dalam dua tahun ada peristiwa politik yang akan menaikkan suara partai." Menurut dia, saat ini seluruh kader demokrat perlu membangun soliditas.
Nama Anas gencar disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan petinggi di Demokrat. Salah satunya adalah dalam kasus Hambalang. Kasus ini tengah diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sementara dalam sejumlah polling beberapa lembaga survei, Partai Demokrat dan kadernya yang dijagokan jadi calon presiden terus merosot dukungannya. Kesimpulan survei juga menyatakan turunnya elektabilitas Partai Demokrat merupakan dampak kasus-kasus korupsi besar yang menyerat tokoh-tokoh partai itu.''(din/jar)

0 komentar:

Posting Komentar