Kamis, 31 Mei 2012 | 23:02
Hal itu dikatakan Bambang Wisudo dari Sekolah Tanpa Batas. Ia mengatakan pendidikan Pancasila selalu dimanfaatkan untuk kepentingan dan tafsir penguasa.
"Setelah Orba, pendidikan Pancasila kehilangan gaungnya. Kurikulum 2004 bahkan menghilangkan kata ‘Pancasila' menjadi PKn. Perubahan itu tidak signifikan mengubah karakter pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang bias kekuasaan, menonjolkan tafsir rezim berkuasa, tidak menarik, dan formalistik," kata Bambang di Jakarta, Kamis (31/5).
Pelajaran tentang Pancasila berubah dari rezim ke rezim, yakni tahun
1957 bernama Pendidikan Kewarganegaraan, tahun 1961 menjadi Civics,
tahun 1975 menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), tahun 1994 berubah
lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dan
terakhir tahun 2004 menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
0 komentar:
Posting Komentar