Sabtu, 09 Juni 2012

PAN KEMBALI USUNG SAYANG JILID 2.''

Partai Amanat Nasional (PAN) kembali mengulang sejarah dukungan di Pilgub Sulsel 2007 lalu. Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang kembali ditetapkan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung di Pilgub 2013 mendatang.
Pilihan politik PAN yang dinantikan banyak kalangan terungkap melalui Surat Keputusan (SK) bernomor: PAN/A/Kpts/KU-SJ/022/VI/2012 yang beredar, Jumat, 8 Juni. SK ini dikirim dari DPP PAN ke DPW PAN Sulsel melalui faksimile bernomor (021) 7975632 .
Faksimile yang diterima DPW PAN Sulsel berkop surat resmi PAN diyakini sebagai keputusan resmi partai. Surat ditandatangani Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa dan Sekretaris Jenderal, Taufik Kurniawan.
SK bertanggal 7 Juni itu juga telah dibubuhi stempel partai berlambang matahari terbit itu. Informasinya, SK penetapan Syahrul-Agus diteken Hatta dan Taufik dinihari sekitar pukul 02.00 WIB pada rapat rutin partai yang digelar setiap Kamis.
Selain menetapkan Syahrul-Agus sebagai calon gubernur-wakil gubernur, PAN juga memberi penilaian terhadap kandidat yang juga diusung pada Pilgub 2007 lalu itu. Disebutkan bahwa kapasitas, integritas, dan elektabilitas pasangan calon yang akan diusung faktor penting bagi pemenangan Pemilukada.
Setelah menetapkan Syahrul-Agus, DPP PAN menginstruksikan DPW PAN Sulsel, pengurus dan kader PAN di Sulsel untuk memperjuangkan, mendukung, dan berpartisipasi aktif memenangkan calon yang diusung. Seluruh kader diinstruksikan melakukan sosialisasi, mengampanyekan, dan memilih Syahrul-Agus.
Bahkan, DPP sudah menyiapkan sanksi bagi kadernya yang tidak melaksanakan keputusan partai. Sanksi berlaku bagi pengurus DPW, DPD, DPC, pengurus ranting, kader di eksekutif dan legislatif serta anggota PAN se Sulsel.
Pascapenetapan Syahrul-Agus, PAN disebut segera mempersiapkan deklarasi yang direncanakan pada 1 Juli mendatang. Deklarasi akan dirangkaikan dengan kegiatan rapat kerja wilayah DPW PAN dan dihadiri langsung Hatta Rajasa.
Hanya saja, meskipun SK penetapan Syahrul-Agus telah diteken langsung Hatta Rajasa dan Taufik Kurniawan, keabsahan SK masih banyak yang meragukannya. Padahal, SK sudah berkop resmi partai dan dikirim melalui nomor faksimile seperti yang tertera pada alamat sekretariat partai.
Keputusan politik PAN memilih Syahrul telah diprediksi sejak awal. Hanya saja, kuatnya lobi politik yang juga dilakukan kandidat gubernur lainnya, Ilham Arief Sirajuddin, membuat penetapan PAN cukup ditunggu-tunggu.
Apalagi, lobi politik Ilham disebut melalui diplomasi kedekatan keluarga. Petinggi Partai Demokrat yang sering disambangi Ilham memiliki hubungan keluarga sangat dekat dengan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, sejak Edy Baskoro yang tidak lain putra Soesilo Bambang Yudhoyono menjadi mantu Hatta.
Ibas disebut-sebut telah menjanjikan akan memediasi dan melobikan Ilham ke Hatta melalui pendekatan jalur keluarga. Faktor inilah yang dikabarkan menjadi pemicu kontroversi pascaberedarnya SK penetapan Syahrul-Agus.
Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi mengakui SK penetapan Syahrul-Agus masuk ke sekretariat melalui faksimile. SK penetapan yang disebut asli dari Hatta Rajasa belum diterima dalam bentuk naskah asli.
Meski SK yang masih berbentuk cetakan mesin faksimile dari kantor DPP PAN sudah membubuhi tanda tangan Hatta Rajasa dan Taufik Kurniawan, Kahfi mengaku masih akan mempertanyakan keabsahannya ke DPP.
Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari Kahar Muzakkar mengatakan, DPW segera bersurat ke DPP untuk meminta rekomendasi asli. Selain lebih menguatkan penetapan calon gubernur yang akan diusung, juga akan digunakan sebagai sosialisasi ke 24 DPD.
Beredarnya SK Penetapan Syahrul-Agus membuat DPW PAN Sulsel menerima cukup banyak komplain. Di antaranya dari Bappilu DPP PAN dan sebagian pengurus. Itu karena partai dinilai belum melakukan tahapan hingga pleno penetapan calon gubernur.
SK penetapan Syahrul-Agus sudah beredar luas sejak siang kemarin. Awalnya, SK sudah diyakini kebenarannya sebagai tembusan atau salinan SK asli yang juga ditujukan kepada Syahrul-Agus.
Namun belakangan, SK yang sudah telanjur beredar untuk ditarik kembali. Tersiar kabar, penarikan yang berdampak munculnya keraguan SK akibat adanya intervensi petinggi Partai Demokrat yang masih keluarga dekat Hatta Rajasa yang mengunggulkan kandidat lainnya, Ilham Arief Sirajuddin.
Wakil Ketua DPP PAN, Bima Arya yang dikonfirmasi terkait kebenaran terbitnya SK penetapan Syahrul-Agus mengaku tidak bisa memastikannya. Bima tidak mengikuti rapat pada Kamis malam, 7 Juni yang disebut telah menerbitkan SK penetapan.
Rapat rutin setiap Kamis ini memang mengagendakan banyak hal, termasuk terkait pencalonan Syahrul-Agus. Diakuinya, memang ada kecenderungan di tingkat DPP untuk kembali mengusung Syahrul-Agus.
"Saya berusaha mengecek kebenaran SK itu ke sekjen dan pengurus lainnya, tetapi belum mendapat jawaban. Sekjen tidak dapat dihubungi," beber Bima, malam tadi.
Wakil Ketua DPD I Partai Golkar, HM Roem mengatakan, keputusan DPP PAN sudah diprediksi sejak awal. "PAN itu teman lama dan sejak awal mendukung Syahrul. Justru Golkar yang belakangan mendukung," ujarnya.
Dia berharap, partai-partai lain yang mendukung Syahrul pada Pilgub 2007 lalu juga memiliki sikap atau keputusan yang sama dengan PAN. Bergabungnya kembali PAN di gerbong partai pengusung Syahrul membuat kerja tim pemenangan Sayang jilid dua lebih mudah.
Hanya saja, Roem lagi-lagi mengingatkan pendukung Syahrul-Agus tidak lengah dan bersikap terlalu percaya diri. "Kekuatan lawan tidak boleh dipandang remeh. Apalagi, pemilih di Sulsel beragam dan jumlahnya mencapai empat juta orang," tegasnya.
Setelah amunisi pendukung Syahrul bertambah dengan terbitnya SK penetapan PAN, Roem menilai sudah saatnya pasangan Sayang jilid dua mendeklarasikan diri. Dia menilai deklarasi pada Juli mendatang waktu tepat.
Sebelum PAN, Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) yang juga pendukung di Pilgub 2007 lalu sudah menyatakan lebih dahulu dukungannya ke Syahrul. Barisan partai lain yang bergabung bersama Partai Golkar sebagai pengusung utama Syahrul yakni, PDS, PKPI, PKNU, dan PPP.
"Mudah-mudahan semua partai sudah memberikan dukungan pada Juli. Harapannya, PDIP juga bersikap sama dengan PAN sebagai teman lama. Kalau PKS, saya belum bisa memastikan," terangnya. 


ABU DJAROPI JANGAN PERMALUKAN AZIZ DILUWU RAYA.''

Ketua DPW PKB Sulsel, Abu Djaropi menginstruksikan kader se-Luwu Timur bekerja keras memperjuangkan pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub Sulsel 2013 mendatang.

Instruksi kepada ratusan kader PKB se-Lutim ini disampaikan Djaropi saat melantik pengurus anak cabang (PAC) yang terdiri dari 11 PAC se-Lutim Kamis lalu di Pesantren Nurul Jeniati Burau, Lutim. Pelantikan ratusan pengurus PAC se-Lutim ini dirangkaikan dengan Isra Mikraj.

Kader PKB di daerah ini diminta mengoptimalkan kinerja politik memenangkan pasangan cagub yang diusung PKB. Selain sebagai partai yang mengusung Ilham-Aziz, kader PKB di daerah ini juga sangat pantas berjuang memenangkan pasangan ini. Apalagi Aziz adalah putra daerah ini. Sehingga tidak ada salahnya warga Lutim bersatu memenangkan Ilham-Aziz.

"Sebagai putra Luwu, kita tidak boleh mempermalukan Aziz di kampungnya sendiri. Kader PKB harus bekerja memenangkan pasangan ini, karena kita memang sudah resmi mengusungnya. Jadi tidak ada lagi halangan bekerja demi meraih kemenangan," tandas Djaropi.

Bahkan, Djaropi mengingatkan kader PKB di daerah ini tidak main-main memberi dukungan kepada Ilham-Aziz. Kader yang diketahui tidak bekerja untuk pasangan ini bakal diberi sanksi tegas. "Dukungan terhadap IA penting dilaksanakan," tambahnya.

Djaropi menyebut, kemenangan pasangan IA di pilgub termasuk di Lutim pada pilgub nanti, bisa jadi berpengaruh pada PKB di pemilu mendatang. Konstituen Aziz setidaknya akan melirik PKB sebagai partai pengusung.

Di pilgub Sulsel, PKB bersama beberapa partai berbasis Islam seperi PBB, dan PBR menjadi menopang pasangan lham-Aziz di pilgub nanti.  PKB bersama PBB bahkan menjadi salah satu partai paling pertama yang menyatakan dukungan kepada IA.  





0 komentar:

Posting Komentar