JAKARTA' BRN: Partai Nasional Demokrat
(NasDem) mengklaim bahwa hampir semua partai juga membayar calon anggota
legislatif (caleg). Tidak hanya dilakukan oleh NasDem yang membayar Rp5
miliar masing-masing caleg untuk 2014.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai
NasDem, Ahmad Rofiq menilai tidak ada yang salah dengan rencana yang
akan dilakukan oleh NasDem dengan membiayai Calegnya di Pemilu 2014.
Pasalnya hal ini dilakukan sebagai bentuk transparansi.
“Saya kira dengan kebijakan partai ini,
kita ingin membangun transparansi dan keterbukaan ditengah tengah
politik yang serba transaksional hari ini,” ujar Rofiq, Selasa
(13/6/2012).
Menurutnya, tak ada hal yang sensasional
yang dilakukan oleh Partai NasDem, sebab hal ini juga dilakukan oleh
seluruh partai di Pemilu.
“Pola ini sesungguhnya biasa saja
sebagaimana partai lain melakukannya, yaitu para Caleg itu membiayai
dirinya sendiri lalu jadilah mereka sebagai anggota dewan,” imbuhnya.
Dia mengatakan, dengan langkah ini
diharapkan bisa menimbulkan hal yang positif seperti meminimalisasi
praktik politik uang atau korupsi ketika caleg itu menjadi menjadi
anggota DPR.
“Partai NasDem ingin menghindari itu,
maka setiap caleg harus dibebaskan dari beban itu, sehingga kalau jadi
dia harus sepenuhnya pengabdian. NasDem tidak meminta uang itu kembali,
karena itu kewajiban partai. NasDem hanya ingin mereka bekerja dengan
baik, penuh konsentrasi dan komitmen kerakyatan. Itu saja,” ungkapnya kepada BRN..''(din/jar)
Ruhut: Kalau Dibayar Namanya Wakil Surya Paloh
11 Jun 2012 at 12:39pm
BAROMETER RAKYAT NEWS: Ketua Divisi Komunikasi dan
Informatika Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ruhut Sitompul tidak
mau menjadi calon legislatif Partai Nasional Demokrat (NasDem), meski
‘diguyur’ dana lima sampai 10 miliar rupiah.
Ruhut menilai modal yang diberikan
partai kepada para caleg bisa menimbulkan beban. Beban bagi caleg itu
sendiri jika terpilih karena uang yang sudah diberikan harus
dikembalikan.
“Kalau begitu nanti mereka jadi wakil
Surya Paloh dan Hary Tanoe bukan wakil rakyat,” ujar Ruhut di Gedung
Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Senin (11/6/2012).
Surya Paloh dan Hary Tano merupakan
pengusaha media. Surya Paloh merupakan pimpinan organisasi masyarakat
(ormas) Nasdem, sedangkan Hary Tanoe sebagai Ketua Dewan Pembina NasDem.
“Kalau aku ditawarin tidak deh, mereka pengusaha pasti punya kredit di bank, asetnya jangan-jangan kredit,” sindir Ruhut.
Sebagaimana diberitakan, Ketua Badan
Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem, Ferry Mursyidan Baldan,
menilai ada kesan biaya tinggi dan mahal untuk jadi pejabat publik,
termasuk jadi caleg.
Karena itu, NasDem akan memodali para calegnya. Tidak tanggung-tanggung biaya yang dikeluarkan yakni 5 sampai 10 miliar rupiah.
Strategi yang diambil NasDem bisa menjadi bumerang. Masyarakat bisa tidak bersimpati dan popularitas partai dapat anjlok.''(din/jar)
0 komentar:
Posting Komentar