Sabtu, 30 Juni 2012

Hasil Survei Sendiri, Hanura Tiga Besar

Ketum Hanura Wiranto

Kami punya survei sendiri, ternyata Hanura  sebagai partai itu ada di posisi nomor 3 setelah Golkar dan  PDI-Perjuangan. Prosentase kami secara nasional 11,92 persen."

JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto menyatakan bahwa pihaknya kurang mempercayai hasil survei elektabilitas parpol yang dirilis beberapa lembaga survei belakangan, yang menempatkan partai itu di bagian bawah.

"Kami punya survei sendiri, ternyata Hanura  sebagai partai itu ada di posisi nomor 3 setelah Golkar dan  PDI-Perjuangan. Prosentase kami secara nasional 11,92 persen," ujar  Wiranto seperti diungkap dalam rilis Tim Media Center Partai Hanura, di  Jakarta, Sabtu (30/6).

Walau demikian, menurut Wiranto, hal tersebut tetap harus dipandang sebagai kekayaan informasi.

"Survei lain kami tidak mengetahui yang membuat siapa, yang membiayai siapa,  kami juga tidak pernah dimintai persetujuan untuk disurvei. Biarlah  berbagai survei bermunculan, itu lebih bagus untuk memperbanyak wacana,"  kata Wiranto.

Mantan Menhankam/Pangab itu menambahkan segala  hasil survei itu tidak akan menyurutkan semangat Hanura membangun dan  mengembalikan hati nurani dalam kehidupan masyarakat dan bangsa  Indonesia.
"Karena itu yang lebih penting bagi Hanura," ujarnya..''(din/jar)

Nasdem Diminta Konsisten Sebagai Partai Kaum Muda

Partai Nasdem yang melakukan debutnya di panggung politik Indonesia diminta konsisten dengan kepemimpinan muda.
BAROMETER RAKYAT NEWS: Desakan kaum tua yang ingin merombak semua kepengurusan partai saat ini sangat tidak relevan dan sangat kontraproduktif dengan popularitas partai yang saat ini sudah mencapai 4,8%.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens di Jakarta, Jumat (28/6).

Ia menegaskan nama Nasdem sudah telanjur muncul sebagai partai baru dan hasil survei sejumlah lembaga penelitian dan analisis sejumlah pengamat politik menunjukkan Nasdem berpotensi membuat kejutan di Pemilu 2014.

Karena itu, urai Boni, kepengurusan Partai Nasdem yang penuh dengan wajah muda  dan pola kerja politik mereka yang bercorak populis harus tetap dipertahankan di tengah merosotnya kepercayaan dan ekspektasi publik terhadap partai politik lain.

"Di balik grafik popularitas  yang terus meningkat, Nasdem dilanda kisruh internal. Saya dengar, kelompok orang tua yang dulu tidak bersedia Nasdem berubah dari ormas menjadi parpol, kini mendesak Surya Paloh untuk mengganti semua kepengurusan partai sekarang,” kata Boni.

Dia menjelaskan alasan pergantian itu adalah fungsionaris Nasdem sekarang bukan figur yang dikenal publik. Mereka hanyalah aktivis lapangan yang tidak dikenal oleh masyarakat luas.

"Pendapat seperti ini wajar, tetapi tidak berarti bisa dibenarkan begitu saja. Sebagai partai alternatif, partai yang ingin membangun tradisi politik baru di Indonesia sesuai dengan semangat kaum muda yang dinamis,  moderat, proaktif, dan inovatif, Nasdem mesti konsisten dengan kepemimpinan muda. Kalau pengurus diganti dengan wajah tua, malah menjadi kontraproduktif dan tidak sesuai dengan semangat awal Nasdem," ujarnya.

Jika merombak struktur yang sudah ada, orang akan melihat ternyata partai ini tidak ada bedanya dengan partai lain, yang hanya ingin mendaur ulang pola politik lama yang berciri basa-basi.

"Yang dibutuhkan dalam membangun partai sebetulnya bukan figur dengan popularitas tinggi, tetapi kader yang bekerja keras di lapangan, yang bisa menangkap aspirasi masyarakat dan merespons melalui  kerja nyata, dengan berlandaskan pada ideologi partai," tuturnya.

Pandangan serupa disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.

Menurutnya, sangat aneh jika ada kelompok tua di Nasdem yang ingin merombak struktur partai yang saat ini sudah sangat bagus. 

"Nasdem ini ibarat madu, yang dikerubuti banyak orang. Tetapi kelompok tua harus sadar itu semua hasil kerja keras anak muda yang all out. Jika mereka diganti dengan mesin tua, kemampuan penetrasi tidak akan seperti sekarang begini. Jadi aneh kalau ada desakan seperi itu," katanya.

Ia meragukan anggapan kaum tua pengurus partai sekarang tidak dikenal luar. Buktinya, Partai Nasdem sekarang ini sudah mencapai elektabilitas 4,8%.

"Apa dasar penilaian mereka itu. Kalau kepengurusan saat ini tidak dikenal publik, bagaimana mungkin popularitas Nasdem meningkat hingga 4,8%?" tanya dia.''(din/jar) 

0 komentar:

Posting Komentar