Kamis, 28 Juni 2012

Golkar akan Garap Pemilih Muda untuk Menangkan 2014



Pilihan politik anak-anak muda adalah pilihan sadar dan bukan karena identitas kepartaian yang sudah terlanjur lekat atau karena fanatisme yang berlebihan

JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Partai Golkar akan menggarap pemilih muda untuk meningkatkan perolehan suara pada pemilu 2014 mendatang. Golkar melihat suara anak muda sangat signifikan karena jumlahnya mencapai 60 juta pemilih dan jika digarap serius akan membuka peluang kemenangan bagi partai berlambang pohon beringin itu pada pemilu 2014.

“Menurut beberapa survei, jumlah pemilih pemuda pada Pemilu 2014 berkisar 60 juta pemilih atau sekitar 40 persen dari total pemilih," kata  Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pemuda dan Olahraga Partai Golkar Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di Jakarta, Rabu.

Meski demikian,, menyadari bahwa potensi suara pemilih muda itu tidak bisa hanya dilihat sebagai peluang tetapi juga tantangan, jika pertainya ingin keluar sebagai pemenang di 2014.

"Peluang, karena anak-anak muda cenderung belum mengidentikkan dirinya kepada partai politik tertentu sehingga terbuka peluang besar untuk bisa diyakinkan agar menjadi pemilih Partai Golkar. Tantangan, karena selama beberapa pemilu ini tingkat elektabilitas Partai Golkar di kalangan anak muda belum begitu tinggi,” ujar polisi yang biasa disapa Ical itu.

Ical mengaku gembira dengan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh PDI Perjuangan bekerjasama dengan lembaga survei Indobarometer yang menunjukan keunggulan Partai Golkar di mata pemilih mudah dari usia 15 hingga 30 tahun.

Dari 39 partai politik yang berpotensi mengikuti Pemilu Legislatif pada 2014, Partai Golkar menempati urutan pertama untuk pemilih anak muda dengan persentase pemilih sebanyak 15,8 persen. Kemudian diikuti PDI Perjuangan di posisi kedua dengan 13,9 persen, menyusul Gerindra  9,9 persen dan Partai Demokrat sebesar tujuh persen.

“Anak-anak muda sekarang adalah anak muda yang well informed. Mereka tidak sekedar menerima informasi, tetapi mencari, memverifikasi dan menganalisis informasi partai politik mana yang layak dipercaya. Pilihan politik anak-anak muda adalah pilihan sadar dan bukan karena identitas kepartaian yang sudah terlanjur lekat atau karena fanatisme yang berlebihan,” tutur Ical.

Hasil survei tersebut juga membuktikan kerja-kerja politik Partai Golkar selama setahun terakhir ini terbukti efektif dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Hal itu meningkatkan citra dan opini positif partai di mata masyarakat, termasuk kaum muda..''(din/jar)

PKS: Popularitas Merosot, Peringatan bagi Partai Islam

Itu peringatan bahwa selera publik tidak cocok dengan partai Islam.
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, hasil survei yang menunjukkan popularitas partai Islam menurun akan  menjadi peringatan agar partai-partai ini lebih keras bekerja. Hal  tersebut dinilainya justru akan membawa dampak positif.

 "Itu (popularitas merosot) bagus, karena itu peringatan buat semua partai Islam agar mereka kerja keras, peringatan bahwa selera publik tidak cocok dengan partai Islam," kata Luthfi di gedung Parlemen, Senayan, hari ini.

Dia menilai, penurunan minat terhadap partai berbasis agama itu  dimungkinkan kalau dinilai selama ini partai-partai tersebut tidak  menyentuh persoalan aktual dalam masyarakat.

"Masalahnya pendekatan dan dialog kepada masyarakata agar lebih menyentuh persoalan aktual, umpamanya masalah pendidikan dan lapangan kerja. Termasuk, bagaimana sekolah Islam langsung link and match dengan lapangan kerja," lanjutnya.

PKS sendiri, kata dia, tidak melakukan survei internal. Namun partai  tersebut menjadikan hasil-hasil lembaga survei lain sebagai evaluasi untuk membenahi partainya.

Dalam rentang waktu menuju Pemilu 2014, Luthfi menyatakan yakin partainya masih memiliki massa dan basis yang kuat. "Kami masih ada dua tahun untuk membenahi (partai)," tutupnya..''(din/jar)

0 komentar:

Posting Komentar