Rabu, 27 Juni 2012

Dewan Pers: Usung Cagub Tertentu, Media Pertaruhkan Reputasi

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta (dari kanan ke kiri), Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Hendardji Soepandji-Riza Patria, Joko Widodo-Basuki Tjahaya Purnama, Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini, Faisal Basri-Biem Benyamin, Alex Noerdin-Nono Sampono usai membacakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (14/6). Dalam acara tersebut ditandatangani juga komitmen berintegritas bersama untuk bersikap anti korupsi. FOTO ANTARA/Reno Esnir/ed/mes/12


Seharusnya media memberi ruang kepada semua kandidat yang berjuang.
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Dewan Pers mengingatkan agar media massa berhati-hai dalam memberitakan Pemilukada DKI Jkaarta. "Setiap media yang mendukung satu pasangan calon harus berhati-hati. Iya kalau yang dipilihnya menang, kalau kalah? risiko terberatnya bisa ditinggalkan khalayaknya," kata anggota Dewan Pers Agus Sudibyo di Jakarta, Rabu (27/6).
Menurut Agus, pemilik media massa boleh saja membuka diri terhadap iklan komersial yang merujuk pada satu pasangan calon gubernur. Namun, jangan sampai membuat kerugian jangka panjang.
Sebelumnya, dalam riset yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Jakarta bersama Yayasan Tifa pada 1 Juni hingga 15 Juni 2012 terhadap 15 sampel media massa ditemukan sebanyak 235 berita atau sekitar 34,8 persen berita yang tidak berimbang. Sementara, berita berimbang hanya sebanyak 160 buah atau sekitar 23,7 persen.
  Adapun 15 sampel media yaitu, empat media online yang Detik.com, Kompas.com, Vivanews.com, Okezone.com. Empat media cetak nasional yakni Kompas, Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan. Empat media cetak lokal yaitu Warta Kota, Poskota, Koran Jakarta, Indo Pos. Dan tiga televisi yaitu TV One, Metro TV, dan RCTI.
  Agus mengatakan, Jakarta pada dasarnya diberkahi dengan jumlah kandidat yang banyak, sehingga dapat direkomendasikan oleh media massa yang juga memiliki jenis khalayak yang beragam.
"Seharusnya media memberi ruang kepada semua kandidat yang berjuang," lanjutnya.
  Menurutnya, salah satu tanda media yang profesional adalah yang dapat menempatkan paralisme iklan dengan pemberitaan yang proposional. "Iklan ada namun berita tetap proposional," tegas Agus.''(adi/bul)

Prabowo Dukung Sumbangan Uang untuk KPK

Atau, DPR berusaha keras dan cepat mencarikannya untuk KPK.
Di tengah sejumlah penolakan atas langkah KPK mendorong masyarakat  mengumpulkan dana untuk gedung baru KPK, Ketua Dewan Pembina Partai  Gerindra Prabowo Subianto justru mendukung langkah itu.

"Saya kira itu harus dilihat sebagai simbol bahwa masyarakat ingin KPK itu kuat dan ingin KPK itu berperan lebih baik lagi," kata Prabowo di Jakarta, hari ini.

Dia juga menyerukan agar fraksi-fraksi di DPR tak ogah-ogahan dalam mendukung penguatan KPK lewat gedung baru. Kalaupun DPR ingin KPK menggunakan gedung-gedung yang ada, menurut dia, seharusnya DPR berusaha  keras dan cepat mencarikannya untuk KPK.
  Dia menyebutkan, DPR bisa saja mendorong Pemerintah mencarikan gedung-gedung yang dulu disita sebagai aset eks-Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yang kini menjadi aset negara.
  "Yah, mudah-mudahan wakil rakyat kita sadar bahwa rakyat ingin korupsi diberantas," kata dia.
  Prabowo menambahkan, F-Gerindra di DPR sudah diperintahkannya mendukung penuh pemberian gedung untuk KPK.''(*)
 

0 komentar:

Posting Komentar