Senin, 11 Juni 2012 | 14:35
Hasil survei Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa sebagian warga Jakarta belum menentukan pilihan calon gubernur dan wakiil gubernur DKI, pada pilkada Juli mendantang.
Hal itu terungkap ketika ketika Pusat Kajian Politik (Puskapol) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) memaparkan hasil survei "Aspirasi Warga Tentang Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Masalah Kota Jakarta" mulai 24 Mei hingga 4 Juni 2012 dengan melibatkan 594 orang, di Jakarta, Senin (11/6).
Peneliti Puskapol UI, Dirga Ardiansa, mengatakan bahwa hasil survei yang menggunakan teknik Multistage Stratified random sampling dan margin error sekitar 4 persen juga menunjukkan responden belum yakin dengan kemampuan pasangan calon dalam mengatasi permasalahan di Jakarta.
"Hal ini bisa ditafsirkan bahwa sebagian (46 persen) responden sudah menentukan pilihan, tetapi sebagian besar lainnya masih belum menentukan pilihan (42,7 persen)," katanya.
Menurut dia, belum adanya pilihan pasangan calon yang mereka pilih, menunjukkan rendahnya antusiasme warga.
"Ini sangat mengkhawatirkan ketika jelang sebulan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta hampir setengah warga masih belum ada pilihan calon yang akan dipilih," ujar Dirga.
Belum adanya pilihan pasangan calon jelang satu bulan ini, kata Dirga, juga menunjukkan masih adanya kebingungan warga Jakarta siapa saja pasangan calon yang ada.
"Ini juga menunjukkan masih kurangnya sosialisasi yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta terhadap enam pasangan calon. Tidak ada baliho dan spanduk besar siapa saja pasangan calon di setiap tempat sehingga pasangan calon secara mandiri lakukan sosialisasi," jelasnya.
Sementara itu, lanjut Dirga, terkait apakah akan terlibat dalam kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di wilayah DKI pada masa kampanye, hasil survei menyatakan bahwa 13,4 persen warga menyatakan akan terlibat, sebagian besar warga tidak akan terlibat dalam kampanye atau 74,9 persen.
"Sementara 11,7 persen menyatakan belum memutuskan," ujarnya.
Dirga mengatakan bahwa masa kampanye mulai 24 Juni bisa menjadi ajang bagi warga Jakarta untuk melihat kapabilitas calon mengatasi masalah Jakarta.
Survei yang dilakukan di lima wilayah DKI Jakarta, kecuali Kepulauan Seribu, itu bertujuan memetakan berbagai masalah DKI Jakarta, menghasilkan solusi program versi warga untuk berbagai permasalahan DKI Jakarta, mengukur tingkat partisipasi warga dalam Pilkada DKI Jakarta.
Jumlah kelurahan yang diambil sebanyak 60 kelurahan dengan teknik wawancara tatap muka dengan instrumen kuesioner.
Puskapol UI Luncurkan Video Pemilukada
Senin, 11 Juni 2012 | 11:21
Untuk membantu masyarakat Jakarta dapat menentukan pilihannya yang terbaik terhadap salah satu dari enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) dalam Pemilukada 2012, Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) akan meluncurkan video pendidikan politik terkait pemilukada DKI. Rencananya video itu diluncurkan pada awal Juli 2012 mendatang.
"Kami telah mengajak seniman Jakarta dari Ruang Rupa untuk membuat gambar dan foto tentang pemilukada DKI. Gambar dan foto ini akan dituangkan dalam bentuk video," kata Direktur Puskapol UI Sri Budi Ekowardani dalam acara Hasil Survei Aspirasi Warga Tentang Pemilukada DKI dan Masalah-Masalah Kota Jakarta di Hotel Akmani, Jakarta, Senin (11/6).
Video berisi gambar dan foto itu berisi permasalahan yang dihadapi Kota Jakarta, dan menjadi pekerjaan rumah bagi gubernur yang terpilih nantinya untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
"Awal bulan Juli kita akan launching video tentang persoalan Jakarta. Nantinya, video ini akan kami sebarkan ke seluruh komunitas masyarakat di lima wilayah Jakarta," ujarnya.
Sri mengharapkan dengan video yang memberikan pendidikan politik dan informasi masalah-masalah Jakarta, dapat membuka wawasan politik warga Jakarta. Sehingga, warga memilih pasangan cagub dan cawagub bukan karena sentimen pribadi. Tetapi memilih berdasarkan kontensasi program kerja yang ditawarkan untuk menyelesaikan seluruh masalah Kota Jakarta dalam waktu lima tahun.
"Kami ingin, video ini dapat membantu warga memilih dengan bijak. Tidak termakan bujuk rayuan apa pun dari berbagai pihak. Karena nasib Jakarta lima tahun ke depan adan di tangan kita semua sebagai warga Jakarta," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar