Fauzi Bowo dan  Nachrowi mendeklarasikan diri untuk maju sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, sebelum menuju ke KPUD DKI Jakarta.FOTO : Rosa Panggabean/ANTARA
Fauzi Bowo dan Nachrowi mendeklarasikan diri untuk maju sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, sebelum menuju ke KPUD DKI Jakarta.FOTO : Rosa Panggabean/ANTARA
Diselenggarakan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dalam membantu memberikan kesadaran atas pentingnya partisipasi dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) bagi masyarakat kelas ekonomi bawah, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Jakarta melakukan sejumlah pendidikan politik bagi warga yang tersebar di lima wilayah Jakarta.

Kumpulan warga yang diberi nama Forum Masyarakat Jakarta ini berasal dari 10 kelurahan di tiap lima wilayah Jakarta, diantaranya Jakarta Utara, meliputi Ancol dan Penjaringan; Jakarta Selatan di Pejaten Timur dan Rawa Jati; Jakarta Barat di Kapuk dan Kebon Jeruk; Jakarta Timur di Rawa Terate dan Matraman; dan Jakarta Pusat di Johar Baru dan Pegangsaan.

"Jadi, kita ini terkait dengan isu Pilkada, kami melakukan sejumlah kegiatan bagi masyarakat menengah bawah untuk memberikan pendidikan politik," kata Adi Prakoso, salah satu pengurus PBHI Jakarta, Sabtu (9/6).

Adi mengatakan, bahwa kegiatan ini memiliki tujuan agar masyarakat menengah bawah ini mampu berpartisipasi dalam ajang demokrasi Jakarta dengan memilih Gubernur yang cerdas dan dengan alasan yang rasional.

"Masyarakat seperti ini kan umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, cenderung mudah terprovokasi dengan iming-iming seperti uang, sembako, dan sebagainya. Untuk itu kita bantu membangun kesadaran mereka," jelasnya.

PBHI Jakarta menjalankan program pendidikan pemilih untuk warga di 10 komunitas dan mahasiswa di 3 perguruan tinggi dalam pemilihan Gubernur Jakarta. Capaian yang akan dihasilkan antara lain adalah peserta komite warga dan kelompok diskusi mahasiswa  menyusun kriteria dan menilai kelayakan kandidat, serta menyebarluaskannya.

"Yang paling penting adalah warga dapat menguji kandidat dan mempertimbangkan pilihannya," ujarnya.

Dalam memberikan pendidikan politik yang dimaksud, PBHI Jakarta melakukan sejumlah kegiatan yang diantaranya adalah diskusi warga, pelatihan, dan FGD (Forum Discussion Group).

"Kita memberikan mereka pengertian bahwa hak politik yang mereka miliki dapat membantu menyumbangkan perubahan bagi Jakarta," tambahnya.

Diakui Adi, sejumlah kegiatan yang telah dilakukan sejak tahun lalu ini sudah mulai memberikan dampak positif terlihat dari antusiasnya warga untuk hadir dalam kegiatan-kegiatan ini.

"Minimal mereka sudah mulai terbangun kesadaran bahwa penting untuk memilih calon yang benar-benar memiliki integritas," tuturnya.''(din/jar)