Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.FOTO : ANTARA
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.FOTO : ANTARA
"Ical harus ingat, Bung Karno tidak pernah menenggelamkan bangsanya dalam  lumpur penderitaan."
  Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), sebuah organisasi sayap PDIP, mengecam pernyataan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), soal dirinya yang tidak akan meniru jejak Soekarno jika terpilih sebagai presiden, yakni memberikan perhatian lebih kepada perempuan cantik.
Repdem mendesak Ical untuk meralat pernyataannya yang mendiskreditkan Soekarno dan menyampaikan maafnya kepada rakyat Indonesia secara terbuka. Tudingan Ical tentang Soekarno dikritik sama halnya mengerdilkan peran dan perjuangan Soekarno sebagai Presiden Pertama RI.
  "Bung Karno, selalu bercita-cita besar untuk kebangkitan bangsanya. Ical harus ingat, Bung Karno tidak pernah menenggelamkan bangsanya dalam  lumpur penderitaan, seperti yang terjadi saat ini dengan lumpur lapindo  di Sidoarjo," kata Masinton Pasaribu, Ketua Umum Repdem, di Jakarta, hari ini.
Sikap Ical, kata Masinton, masih kental dengan cara-cara politik Orde Baru yang melakukan politik Desoekarnoisasi,  yakni segala hal tentang Soekarno beserta gagasannya dijauhkan dari  rakyat Indonesia.
  Masinton menyebut sejarah mencatatkan reputasi dan prestasi kepemimpinan Soekarno sebagai Presiden RI yang konsisten dan konsekuen melindungi segenap tanah tumpah darah Indonesia dari rongrongan sisa-sisa kolonialisme dan imperialisme yang hendak melanggengkan sistem penjajahan baru di atas kemerdekaan RI.
Kepemimpinan Soekarno bukan saja hanya melepaskan Indonesia dari cengkeraman penjajahan bangsa asing, tapi juga mempelopori kemerdekaan negara-negara di benua Asia dan Afrika dari belenggu kolonialisme-imperialisme Eropa dan Amerika Serikat.
  "Reputasi dan prestasi kepemimpinan Bung Karno bukan hanya diakui oleh rakyat Indonesia, tapi juga diakui oleh dunia internasional. Bahkan hingga sekarang kepemimpinan Bung Karno beserta ide-idenya masih tetap hidup dan dijadikan sebagai referensi pemimpin lainnya untuk memajukan bangsanya dari tindasan kolonialisme dan imperialisme," papar Masinton.