Hubungan badan dalam kehidupan pasangan suami istri berhubungan erat dengan kualitas hubungan. Tak hanya dalam hal memberi dan menerima antara kontak fisik dan keterhubungan emosional, tetapi lebih dari pada itu.
Meski banyak orang yang tak menyadari pentingnya kepuasan seksual dalam hubungan suami-istri, faktanya, kenyamanan seksual dalam kehidupan pasangan sama pentingnya dengan aspek-aspek lain dalam menciptakan hubungan yang sehat.
Berikut ini pemaparan dr Pulkit Sharma, terapis pskilogi klinis dan psikoanalitikal di Vimhans Hospital, New Delhi, India mengenai hubungan antara seks yang tak memuaskan dalam hubungan suami-istri dengan hubungan pasangan yang buruk pula.
Krisis dalam hubungan
Tak sedikit pasangan yang datang ke konseling pernikahan mengeluhkan masalah keintiman seksual. Kebanyakan pasangan seperti ini memendam masalah seks dari pasangannya.
Umumnya hal ini terjadi karena satu atau kedua orang dalam pasangan itu memendam marah, iri, penolakan, kecemburuan, dan lainnya terhadap pasangannya, dan ini terproyeksi pada kehidupan seksualnya.
Keintiman seksual berkait dengan keterbukaan antarpasangan dan ketika ada rasa ketidaknyamanan antarpasangan, hal ini akan terlihat pula pada hubungan seksual. Umumnya upaya perbaikan masalah emosi dan psikologis bisa membantu.
Masalah seks dan ketidakpuasan dalam hubungan
Jamak terjadi pada hubungan, salah satu atau kedua orang dalam pasangan tak menyadari pentingnya hubungan seks yang memuaskan kedua pihak adalah bagian tak terpisahkan dari hubungan yang sehat.
Sebagian orang berpikir, bila hubungan berlandaskan cinta yang mendalam maka seks hanya bagian kecilnya saja. Faktanya, kebanyakan orang malu untuk membicarakan masalah seksual. Emosi negatif akibat hubungan seks yang tak memuaskan bisa menumpuk dan menimbulkan masalah pada hubungan.
Masalah dalam hubungan seks dan pengabaian
Seks yang tidak memuaskan mengindikasikan satu atau kedua orang dalam pasangan mengabaikan kebutuhan pasangannya. Selain itu menjelaskan adanya harapan yang tak terpenuhi dari salah satu orang di hubungan itu.
Dalam hubungan yang baik dan sehat, kedua pasangan akan berusaha untuk memberikan saling memenuhi kebutuhan pasangannya, termasuk urusan seksual.
Seks tak memuaskan dan ketidakcocokan kepribadian
Seks yang tak memuaskan juga menunjukkan kedua orang di dalam hubungan memiliki kepribadian berbeda dan tak saling memahami.
Ketidakcocokan psikologi, khususnya dalam hal kepribadian juga bisa mengakibatkan ketidakcocokan dalam kehidupan seks.
Ada banyak jenis rangsangan seksual dan kebutuhan keintiman, dan setiap orang bisa berbeda-beda preferensinya. Artinya, supaya bisa hubungan seksual terkoneksi dengan baik dan memuaskan, pemahaman kebutuhan satu sama lain sangat dibutuhkan.
Ketidakpuasan hubungan seks dan penahanan diri
Hubungan seks yang tidak memuaskan juga bisa menjadi indikator salah satu atau kedua orang dalam hubungan itu merasa tertutup dan tak terbuka dalam hubungan. Hal ini adalah siklus yang kejam dan menyebabkan kualitas hubungan dan kehidupan seks menantang.''(din/jar)
0 komentar:
Posting Komentar