Jumat, 03 Agustus 2012 | 17:49
Itu penting demi kesuksesan pencapresan Ketum PAN Hatta Rajasa di Pilpres 2014.
POLITIK - BAROMETER RAKYAT NEWS: Wakil Ketum PAN Dradjad Wibowo menilai, jajaran elit partainya perlu mengevaluasi ulang posisi mereka di dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) Pendukung Pemerintah.
Evaluasi itu, menurut dia, semakin penting mengingat PAN harus mempersiapkan diri memantapkan posisinya di mata konstituen demi kesuksesan pencapresan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di Pilpres 2014.
"Saya rasa PAN perlu mengevaluasi dengan kritis, apakah Setgab ini bisa menaikkan atau justru menurunkan elektabilitas partai dan Ketum PAN sebagai Capres," kata Dradjad, hari ini.
Dia menilai, Setgab juga tidak akan berefek positif terhadap partainya karena forum itu sangat tidak efektif sama sekali. Sebagai contoh, katanya, seringkali tidak tercapai kesepakatan antarfraksi yang menjadi anggota koalisi saat membahas isu-isu kenegaraan. Bahkan tidak jarang fraksi-fraksi di dalam Setgab saling berhadap-hadapan.
"Contohnya sudah banyak, mulai dari pemilihan pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) hingga ke keputusan naiknya harga BBM," tuturnya.
Kalaupun terjadi kesepakatan di Setgab, lanjut Dradjad, tidak jarang kesepakatan tersebut mentah lagi ketika isunya dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat. Akar masalahnya adalah karena tidak ada kedisiplinan anggota Setgab dalam berkoalisi.
"Dan anggota yang bandel tidak pernah didisiplinkan serta diberi sanksi. Akibatnya, makin lama Setgab makin menjadi forum ngopi-ngopi saja," tegasnya.
Ada enam parpol yang menjadi anggota Setgab yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, PAN, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.''(din/jar)
POLITIK - BAROMETER RAKYAT NEWS: Wakil Ketum PAN Dradjad Wibowo menilai, jajaran elit partainya perlu mengevaluasi ulang posisi mereka di dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) Pendukung Pemerintah.
Evaluasi itu, menurut dia, semakin penting mengingat PAN harus mempersiapkan diri memantapkan posisinya di mata konstituen demi kesuksesan pencapresan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa di Pilpres 2014.
"Saya rasa PAN perlu mengevaluasi dengan kritis, apakah Setgab ini bisa menaikkan atau justru menurunkan elektabilitas partai dan Ketum PAN sebagai Capres," kata Dradjad, hari ini.
Dia menilai, Setgab juga tidak akan berefek positif terhadap partainya karena forum itu sangat tidak efektif sama sekali. Sebagai contoh, katanya, seringkali tidak tercapai kesepakatan antarfraksi yang menjadi anggota koalisi saat membahas isu-isu kenegaraan. Bahkan tidak jarang fraksi-fraksi di dalam Setgab saling berhadap-hadapan.
"Contohnya sudah banyak, mulai dari pemilihan pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) hingga ke keputusan naiknya harga BBM," tuturnya.
Kalaupun terjadi kesepakatan di Setgab, lanjut Dradjad, tidak jarang kesepakatan tersebut mentah lagi ketika isunya dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat. Akar masalahnya adalah karena tidak ada kedisiplinan anggota Setgab dalam berkoalisi.
"Dan anggota yang bandel tidak pernah didisiplinkan serta diberi sanksi. Akibatnya, makin lama Setgab makin menjadi forum ngopi-ngopi saja," tegasnya.
Ada enam parpol yang menjadi anggota Setgab yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, PAN, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.''(din/jar)
0 komentar:
Posting Komentar