Kasus Hartati Murdaya makin memperburuk citra Partai Demokrat.

JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Perselingkuhan politik antara politikus dan pengusaha tecermin dari kasus suap Bupati Buol oleh PT Hardaya Inti Plantation (HIP), perusahaan milik Hartati Murdaya yang merupakan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.

Padahal perselingkuhan politik menurut pengamat politik Arbi Sanit akan menyengsarakan rakyat sebab baik pengusaha maupun politik akan mengutamakan hubungan yang oportunis.

"Posisi politik seperti ini menyengsarakan rakyat," kata Arbi Sanit ketika dihubungi Jumat malam (27/7).

Dosen FISIP Universitas Indonesia lantas mengatakan tradisi perselingkuhan ini ibarat kebiasaan yang diteruskan sejak zaman Orde Baru.

Artintya, para politikus merasa terlindungi dalam hal dukungan uang sementara pengusaha mendapat perlindungan secara politik.

Sayangnya dengan pola relasi tersebut, kegiatan ekonomi dan politik akhirnya dilakukan melalui penyalahgunaan kekuasaan.

Dia melanjutkan, kasus yang melilit pengusaha papan atas Hartati Murdaya ini juga pasti memperburuk citra Partai Demokrat. Ibarat menambah daftar fungsionaris partai yang terlibat kasus hukum.

Tidak mustahil, publik menurut Arbi juga akan menjadikan partai pemenang Pemilu itu sebagai partai yang erat dengan politik uang.

Hal ini disampaikan Arbi menyusul pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama berjam-jam  terhadap Hartati dalam kasus suap Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu. Hartati sendiri kini sudah dicegah KPK selama enam bulan atas kasus itu.''(din/jar)