Senin, 18 Juni 2012

Pamor Demokrat Turun Akibat Minim Kegiatan Partai

Selain kasus korupsi penurunan aktivitas partai membuat elektabilitas Demokrat anjlok dalam beberapa survei.
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS:  Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ignatius Mulyono mengakui sangat wajar bila kasus dugaan koruopsi Wisma Atlet SEA Games 2011 dan Hambalang dianggap sebagai faktor yang memengaruhi penurunan dukungan rakyat.
  "Tapi bukan itu saja, banyak sekali kan yang memengaruhi rating itu  turun. Bukan adanya kasus itu saja kan. Mungkin barangkali dulu suara bagus dengan adanya kegiatan lapangan yang begitu gencar, mungkin sekarang juga tidak segencar dulu," tutu Ignatius yang juga Ketua Badan legislatif DPR di Jakarta, Senin (18/6).
  Menurut dia hal itu semua bisa berpengaruh terhadap penurunan suara partai seperti hasil survei.
  Karena itulah, kata Ignatius, dirinya juga turut mendorong perangkat hukum agar segera menuntaskan seluruh permasalahan-permasalahan yang ada. Apalagi semua kasus hukum itu sudah  masuk ke dalam ranah publik.
  "Kalau soal penyebutan nama-nama seperti Anas Urbaningrum atau Andi Mallarangeng,  jangan sebut nama dulu. Tunggulah hasil penyelidikan," kata dia.
  Lalu apakah konflik internal partai seperti manuver forum deklarator juga memengaruhi penurunan suara?
  Menjawab itu, Ignatius mengatakan forum komunikasi itu adalah  inisiatif dari para pendiri dan deklarator. Ajang itu justru bentuk  keprihatinan mereka atas situasi Partai Demokrat.
  "Apalagi hasil survei yang dinilai Partai Demokrat turun pamor. Konteksnya itu," kata dia.''(*)

Ini Jurus Anas Genjot Suara Demokrat

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro, yang juga putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Anas Urbaningrum mendesak kinerja pemerintah Yudhoyono ditingkatkan.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan kunci menaikkan elektabilitas Partai Demokrat berada pada peningkatan kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
  Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/6), Anas  mengatakan berbagai hasil survei belakangan ini akan dijadikan bahan  evaluasi meskipun hasil survei jelas bukan hasil pemilu.
  Jika diasumsikan penurunan itu benar, ujar dia, konsentrasi Demokrat  adalah kerja keras untuk kembali menaikkan angka elektabilitas Demokrat.
  "Caranya adalah memastikan pemerintahan Presiden SBY, yang juga Ketua  Dewan Pembina Partai Demokrat, untuk terus meningkatkan kinerja, sehingga bisa menaikkan  tingkat kepuasan rakyat," tukas Anas.
  Dia menambahkan, kepuasan publik yang memadai atas kinerja Pemerintah adalah basis utama keberhasilan partai pemerintah.
  Selain itu, kader-kader Demokrat juga harus semakin konsentrasi untuk kerja-kerja yang terbaik dan bermanfaat bagi rakyat.
  Dia juga mengimbau semua kader untuk terus menjaga soliditas dan  kekompakan internal sebagai dasar bagi kerja-kerja organisasi yang makin  baik dan bisa dilihat masyarakat.
  "Bukan (dilihat sebagai) partai yang berkonflik," tutur dia.
  Langkah selanjutnya adalah seluruh kader partai harus menyosialisasikan capaian dan kinerja Pemerintah kepada masyarakat luas.
  Kinerja kader partai juga harus terus ditingkatkan di dalam kompetisi  politik lokal dan pemilu kada.
Anas menerangkan ketika banyak kader Demokrat berhasil di dalam pemilu kada, ujarnya, basis dan jaringan politik di daerah akan makin kokoh.
  "Jadi, jika hasil survei turun, kami harus makin rajin bekerja. Survei  penting, kerja politik dan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk rakyat  lebih penting lagi. Masih ada waktu dan kesempatan untuk mengangkat  kembali angka elektabilitas Demokrat," ungkapnya.''(*)

0 komentar:

Posting Komentar