Pamor Demokrat Turun Akibat Minim Kegiatan Partai
Senin, 18 Juni 2012 | 15:26
Selain kasus korupsi penurunan aktivitas partai membuat elektabilitas Demokrat anjlok dalam beberapa survei.
Menurut dia hal itu semua bisa berpengaruh terhadap penurunan suara partai seperti hasil survei.
Karena itulah, kata Ignatius, dirinya juga turut mendorong perangkat hukum agar segera menuntaskan seluruh permasalahan-permasalahan yang ada. Apalagi semua kasus hukum itu sudah masuk ke dalam ranah publik.
"Kalau soal penyebutan nama-nama seperti Anas Urbaningrum atau Andi Mallarangeng, jangan sebut nama dulu. Tunggulah hasil penyelidikan," kata dia.
Lalu apakah konflik internal partai seperti manuver forum deklarator juga memengaruhi penurunan suara?
Menjawab itu, Ignatius mengatakan forum komunikasi itu adalah inisiatif dari para pendiri dan deklarator. Ajang itu justru bentuk keprihatinan mereka atas situasi Partai Demokrat.
"Apalagi hasil survei yang dinilai Partai Demokrat turun pamor. Konteksnya itu," kata dia.''(*)
Anas Urbaningrum mendesak kinerja pemerintah Yudhoyono ditingkatkan.
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan kunci menaikkan elektabilitas Partai Demokrat berada pada peningkatan kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/6), Anas mengatakan berbagai hasil survei belakangan ini akan dijadikan bahan evaluasi meskipun hasil survei jelas bukan hasil pemilu.
Jika diasumsikan penurunan itu benar, ujar dia, konsentrasi Demokrat adalah kerja keras untuk kembali menaikkan angka elektabilitas Demokrat.
"Caranya adalah memastikan pemerintahan Presiden SBY, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, untuk terus meningkatkan kinerja, sehingga bisa menaikkan tingkat kepuasan rakyat," tukas Anas.
Dia menambahkan, kepuasan publik yang memadai atas kinerja Pemerintah adalah basis utama keberhasilan partai pemerintah.
Selain itu, kader-kader Demokrat juga harus semakin konsentrasi untuk kerja-kerja yang terbaik dan bermanfaat bagi rakyat.
Dia juga mengimbau semua kader untuk terus menjaga soliditas dan kekompakan internal sebagai dasar bagi kerja-kerja organisasi yang makin baik dan bisa dilihat masyarakat.
"Bukan (dilihat sebagai) partai yang berkonflik," tutur dia.
Langkah selanjutnya adalah seluruh kader partai harus menyosialisasikan capaian dan kinerja Pemerintah kepada masyarakat luas.
Kinerja kader partai juga harus terus ditingkatkan di dalam kompetisi politik lokal dan pemilu kada.
Anas menerangkan ketika banyak kader Demokrat berhasil di dalam pemilu kada, ujarnya, basis dan jaringan politik di daerah akan makin kokoh.
"Jadi, jika hasil survei turun, kami harus makin rajin bekerja. Survei penting, kerja politik dan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk rakyat lebih penting lagi. Masih ada waktu dan kesempatan untuk mengangkat kembali angka elektabilitas Demokrat," ungkapnya.''(*)
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS:
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ignatius Mulyono mengakui sangat
wajar bila kasus dugaan koruopsi Wisma Atlet SEA Games 2011 dan
Hambalang dianggap sebagai faktor yang memengaruhi penurunan dukungan
rakyat.
"Tapi bukan itu saja, banyak sekali kan yang memengaruhi rating itu
turun. Bukan adanya kasus itu saja kan. Mungkin barangkali dulu suara
bagus dengan adanya kegiatan lapangan yang begitu gencar, mungkin
sekarang juga tidak segencar dulu," tutu Ignatius yang juga Ketua Badan
legislatif DPR di Jakarta, Senin (18/6).Menurut dia hal itu semua bisa berpengaruh terhadap penurunan suara partai seperti hasil survei.
Karena itulah, kata Ignatius, dirinya juga turut mendorong perangkat hukum agar segera menuntaskan seluruh permasalahan-permasalahan yang ada. Apalagi semua kasus hukum itu sudah masuk ke dalam ranah publik.
"Kalau soal penyebutan nama-nama seperti Anas Urbaningrum atau Andi Mallarangeng, jangan sebut nama dulu. Tunggulah hasil penyelidikan," kata dia.
Lalu apakah konflik internal partai seperti manuver forum deklarator juga memengaruhi penurunan suara?
Menjawab itu, Ignatius mengatakan forum komunikasi itu adalah inisiatif dari para pendiri dan deklarator. Ajang itu justru bentuk keprihatinan mereka atas situasi Partai Demokrat.
"Apalagi hasil survei yang dinilai Partai Demokrat turun pamor. Konteksnya itu," kata dia.''(*)
Ini Jurus Anas Genjot Suara Demokrat
Senin, 18 Juni 2012 | 16:23
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan kunci menaikkan elektabilitas Partai Demokrat berada pada peningkatan kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/6), Anas mengatakan berbagai hasil survei belakangan ini akan dijadikan bahan evaluasi meskipun hasil survei jelas bukan hasil pemilu.
Jika diasumsikan penurunan itu benar, ujar dia, konsentrasi Demokrat adalah kerja keras untuk kembali menaikkan angka elektabilitas Demokrat.
"Caranya adalah memastikan pemerintahan Presiden SBY, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, untuk terus meningkatkan kinerja, sehingga bisa menaikkan tingkat kepuasan rakyat," tukas Anas.
Dia menambahkan, kepuasan publik yang memadai atas kinerja Pemerintah adalah basis utama keberhasilan partai pemerintah.
Selain itu, kader-kader Demokrat juga harus semakin konsentrasi untuk kerja-kerja yang terbaik dan bermanfaat bagi rakyat.
Dia juga mengimbau semua kader untuk terus menjaga soliditas dan kekompakan internal sebagai dasar bagi kerja-kerja organisasi yang makin baik dan bisa dilihat masyarakat.
"Bukan (dilihat sebagai) partai yang berkonflik," tutur dia.
Langkah selanjutnya adalah seluruh kader partai harus menyosialisasikan capaian dan kinerja Pemerintah kepada masyarakat luas.
Kinerja kader partai juga harus terus ditingkatkan di dalam kompetisi politik lokal dan pemilu kada.
Anas menerangkan ketika banyak kader Demokrat berhasil di dalam pemilu kada, ujarnya, basis dan jaringan politik di daerah akan makin kokoh.
"Jadi, jika hasil survei turun, kami harus makin rajin bekerja. Survei penting, kerja politik dan banyak kegiatan yang bermanfaat untuk rakyat lebih penting lagi. Masih ada waktu dan kesempatan untuk mengangkat kembali angka elektabilitas Demokrat," ungkapnya.''(*)
0 komentar:
Posting Komentar