Rabu, 20 Juni 2012

Cagub Independen Atasi Stagnasi Politik

Rabu, 20 Juni 2012 | 11:16"
Stagnasi yang dialami parpol terkait dengan politik transaksional yang membutuhkan 'mahar' besar dari seorang calon hingga saat terpilih nanti, ia terjebak korupsi dalam rangka 'balik modal'."
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Soedjito berpendapat bahwa kemunculan calon alternatif dalam Pilkada DKI Jakarta menjadi alternatif terhadap stagnasi partai politik.

Hal tersebut disampaikan Arie dalam diskusi publik "Mencari Calon Pilihan Rakyat Antara Independen dan Partai Poitik" di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (19/6) kemarin.

"Stagnasi yang dialami parpol terkait dengan politik transaksional yang membutuhkan 'mahar' besar dari seorang calon hingga saat terpilih nanti, ia terjebak korupsi dalam rangka 'balik modal'," katanya.

Stagnasi tersebut menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada partai politik yang semakin mengemuka, terutama dari kelas menengah yang tertuang melalui media sosial.

Namun, Arie juga menyayangkan ketidakpercayaan terhadap parpol yang mengemuka di tengah masyarakat itu tidak dibarengi oleh pembentukan ideologi untuk membuat perubahan.

"Karena itu calon independen hadir untuk menjawab tantangan tersebut," katanya.

Menurut Arie, calon independen terbentuk dari radikalisasi politik sebagai kritik terhadap oligarki partai politik.

"Mereka muncul sebagai alternatif yang ingin membuat pemilih sebagai subjek yang dapat mengubah kebijakan melalui pemerintahan secara bersama-sama," katanya.

Ia menambahkan, jika masyarakat dapat melihat calon independen sebagai sebuah alternatif maka perubahan ke arah lebih baik melalui politik partisipatif bisa tercapai.

Diskusi Publik "Mencari Calon Pilihan Rakyat Antara Independen dan Partai Politik" diadakan Himpunan Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana Ilmu Politik (Himapascapol) UI tersebut juga menghadirkan Andrinof Chaniago (peneliti Cyrus Network), Adi Prayitno (Himapascapol) dan Irwansyah (peneliti Puskapol UI) sebagai pembicara.''(*)

Cagub DKI Independen Punya Peluang Menangkan Pemilukada

Faisal Basri-Biem Benjamin akan mengikuti pilkada DKI Jakarta dari jalur independen atau perseorangan
Faisal Basri-Biem Benjamin 
"Saya lupa angka pastinya, tetapi semua cagub memiliki penilaian yang merata di semua lapisan masyarakat karena tingkat kekritisan mereka meningkat, terutama di kalangan kelas menengah."
JAKARTA - BAROMETER RAKYAT NEWS: Peneliti dari "Cirus Surveyors Group" Andrinof Chaniago menilai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen memiliki peluang sama besar dengan calon partai politik dan incumbent untuk menjadi pemenang dalam Pemilukada.

Penilaian itu diutarakan oleh Andrinof seusai menjadi pembicara diskusi publik "Mencari Calon Pilihan Rakyat Antara Independen dan Partai Poitik" di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (19/6) kemarin, terkait pendapat yang mengemuka bahwa calon gubernur (cagub) incumbent memiliki peluang yang lebih besar ketimbang cagub independen.

"Memang secara empirik dengan survei dan poling, incumbent punya peluang 20 persen lebih besar ketimbang calon independen. Tetapi, fakta di lapangan jauh berbeda," katanya.

Menurut Andrinof, survei dan poling terkadang menjadi alat untuk meningkatkan popularitas di tengah masyarakat, sehingga sengaja dibuat sesuai keinginan pemesan.

"Kita harus hati-hati dalam membaca hasil survei, jangan asal percaya dan terpengaruh. Kebanyakan dari sana adalah pencitraan," katanya.

Pada kenyataannya, peneliti yang juga pengajar ilmu politik di sekolah Pascasarjana UI itu berpendapat bahwa masyarakat Jakarta telah semakin cerdas dan kritis terhadap setiap calon gubernur.

"Saya lupa angka pastinya, tetapi semua cagub memiliki penilaian yang merata di semua lapisan masyarakat karena tingkat kekritisan mereka meningkat, terutama di kalangan kelas menengah," katanya.

Namun, Andrinof juga tak memungkiri bahwa calon independen menghadapi tantangan sangat berat untuk mengalahkan incumbent.

"Bagaimana tidak, sejak tiga tahun yang lalu Fauzi Bowo sudah mulai promosi baik melalui gambar maupun secara langsung dengan dalih program dan kunjungan kerja," katanya.

Karena itu, ia menyarankan agar calon independen dapat mengangkat isu-isu yang lebih spesifik untuk membenahi ibu kota dalam kampanye mereka.

"Misalnya, jangan hanya melulu mengangkat isu keberpihakan dalam pemberantasan korupsi dalam pemerintahan yang sekarang. Calon independen harus mengangkat isu lebih besar yang mengena langsung terhadap persepsi masyarakat."" katanya.

Pada akhirnya, Andrinof berpendapat bahwa hal paling menentukan kemenangan tiap-tiap calon adalah pemikiran konstruktif dari masyarakat untuk menilai calon terbaik yang mampu dan berkomitmen mengubah DKI Jakarta menjadi lebih baik.''(*)

0 komentar:

Posting Komentar